Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tetap yakin bahwa BUMN yang paling cocok untuk mengakuisisi saham PTFI. Dirinya pun yakin BUMN sanggup untuk menyerapnya.
"Sanggup, BUMN tidak mungkin mau bicara tidak sanggup. Karena secara keseluruhan kita harus lihat cash flow kita, balance sheet kita, kita liat semua kira analisis dan kita sanggup lakukan itu," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk menyerap saham PTFI, Rini mengakui memang harus menunggu holding BUMN tambang terbentuk. Hal itu agar keuangan BUMN semakin kuat dan tidak terganggu saat menyerap saham PTFI.
"Memang perlu adanya holding, bila tidak kita sudah mencari alternatif dan itu sudah kita lakukan. Tapi paling bagus holding pertambangan, bisa di satu kendali karena itu bisa mengefisiensikan banyak hal," tegasnya.
Baca juga: Freeport Lepas 51% Saham Setelah 50 Tahun |
Alternatif yang dimaksud Rini salah satunya bekerja sama dengan BUMD, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah. Tidak hanya itu pihaknya juga akan melibatkan BPJS Ketenagakerjaan. Rini berniat untuk mengajak sekaligus pihak-pihak tersebut untuk mengeroyok serap saham PTFI.
"Target kita ingin 2018 bisa selesai. Iya dong, sama-sama kita partner-an. Kita ikut ajak mereka. Kita bicara dengan bu Menkeu dan Pak Menteri ESDM. Kami mengusulkan memang lebih baik sekaligus saja," papar Rini.
"Karena kalau stages itu malah secara financial structure akan berat buat kita. Jadi kita mengharapkan bisa betul-betul the whole 50%. Kan kita enggak mungkin kita sendiri. Harus jelas positioning kita," tegasnya.
(mkj/mkj)











































