Ada Wacana BPJS Ketenagakerjaan Ikut Patungan Beli Saham Freeport

Ada Wacana BPJS Ketenagakerjaan Ikut Patungan Beli Saham Freeport

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2017 14:55 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) telah sepakat dengan pemerintah untuk melakukan divestasi saham 51% kepada pihak Indonesia. Tapi pertanyaannya, siapa yang akan membelinya?

Menteri BUMN Rini Soemarno yakin bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang paling cocok untuk mengakuisisi saham PTFI. Dirinya pun yakin BUMN sanggup untuk menyerapnya.

Namun untuk menyerap saham PTFI, Rini mengakui memang harus menunggu holding BUMN pertambangan terbentuk. Hal itu agar keuangan BUMN semakin kuat dan tidak terganggu saat menyerap saham PTFI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, ada wacana untuk melibatkan BPJS Ketenagakerjaan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Rini berniat untuk mengajak pihak-pihak tersebut patungan membeli saham PTFI.

"Target kita ingin 2018 bisa selesai. Sama-sama partner-an. Kita ikut ajak mereka. Kita bicara dengan Ibu Menkeu dan Pak Menteri ESDM. Kami mengusulkan memang lebih baik sekaligus saja," papar Rini saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Seperti diketahui, perundingan antara pemerintah dan Freeport telah menghasilkan 3 kesepakatan, yaitu divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia kepada pemerintah, pembangunan smelter dalam 5 tahun, dan penerimaan negara yang lebih baik dari pajak dan royalti Freeport.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyatakan bahwa divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia harus terealisasi sebelum 2021. Jadi mayoritas saham PT Freeport Indonesia sudah dikuasai pihak nasional Indonesia di 2021.

Lalu smelter harus sudah terbangun dalam 5 tahun sejak Januari 2018. Dengan kata lain, smelter rampung selambat-lambatnya Januari 2022. (mca/mca)

Hide Ads