Kertajati Jadi Solusi Kepadatan Bandara Soekarno Hatta

Kertajati Jadi Solusi Kepadatan Bandara Soekarno Hatta

Advertorial - detikFinance
Minggu, 03 Sep 2017 00:00 WIB
Jakarta - Bagi warga Kota Baru Meikarta, enam bulan ke depan tidak perlu menerobos kemacetan Jakarta bila ingin ke bandara. Selain itu, tidak perlu berdesakan di Bandara Soekarno Hatta saat musim liburan. Sebab, pembangunan Bandara Internasional Kertajati dikabarkan akan rampung.

Direktur Utama PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra mengatakan, Bandara Kertjati akan mulai beroperasi pada Februari tahun depan bila tidak ada kendala. Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka ini dibangun untuk mengurangi kepadatan arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Kementerian Perhubungan telah memutuskan untuk memperpanjang runway Bandara Kertajati dari 2500 meter menjadi 3000 meter. Dengan runway tersebut, pesawat penumpang terbesar di dunia Airbus A 380, bisa mendarat di Kertajati. Pesawat dua lantai ini bisa menampung 850 penumpang.

Untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang, luas terminal Kertajati didesain 96 ribu m2 sehingga sanggup menampung sampai 10 juta orang per bulan. Maka Bandara Kertajati sanggup menekan kepadatan Bandara Soekarno Hatta.

Bandara Kertajati akan melayani 14 rute, yakni 10 rute domestik dan 4 rute internasional pada tahap pertama pengoperasiannya. Rute internasional yang akan dilayani adalah Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Rute Arab Saudi memperoleh prioritas karena bisa mengurangi kepadatan Bandara Soekarno Hatta pada musim haji maupun umrah. Perlu diketahui, terjadi peningkatan jamaah umrah dari Indonesia. Data Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi mencatat ada 875.958 masyarakat Indonesia yang melakukan umrah di tahun ini. Data tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 24 persen dari tahun lalu.

Secara keseluruhan, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan 6,75 juta visa umroh, naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah terbesar adalah Pakistan dengan 1.446.284 visa, disusul Indonesia pada posisi kedua.

Selain itu, Bandara Kertajati akan dilengkapi dengan jalur kereta bandara untuk menarik penumpang dari Jakarta. Infrastruktur ini dibangun untuk solusi masyarakat Jakarta menghadapi kemacetan lalu lintas ke Cengkareng.

Nantinya kereta ini akan membawa penumpang dari Stasiun Gambir menuju Bandara Kertajati dalam waktu kurang dari dua jam. Warga Meikarta juga bisa ikut menggunakan fasilitas ini karena kereta akan melintas Bekasi Timur. Dengan keberadaan Bandara Kertajati dan kereta bandara, efektivitas waktu masyarakat akan terpenuhi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan, keberadaan Bandara Kertajati memang sangat dibutuhkan. Hal ini demi menghadapi industrialisasi yang sedang tumbuh pesat di wilayahnya. Salah satunya Bekasi yang tengah menjadi pusat perhatian di tingkat nasional dan internasional.

Bekasi dinilai menjadi kawasan paling strategis karena terdapat 7 kawasan industrI. Data Pemerintah Daerah Bekasi menunjukkan dari total luas keseluruhan, ada 7.432,070 hektare atau 56 persen kawasan industri di Jawa Barat.

Ketua Kamar Dagang Industri Jawa Barat Agung Suryamai Sutisno mengatakan, Jawa Barat adalah jantung industri nasional. Sekitar 50 persen peran sektor industri dalam perekonomian nasional berada di Jawa barat. Kini dari 74 kawasan industri yang ada di Indonesia, 40 di antaranya berada di Jawa Barat.

Maka tidak heran jika Meikarta dikembangkan menjadi sebuah hunian terlengkap dan berstandar dunia. Kota Baru Meikarta yang dirancang sebagai sebuah layaknya perkotaan modern akan didukung oleh pembangunan Bandara Kertajati. Hal ini akan membuat industrialisasi di Bekasi dan sekitar berjalan makin kencang. (adv/adv)
Berita Terkait