Di dalam laporan tersebut tertulis beberapa negara berkembang seperti India dan Brasil akan tumbuh pesat mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan China. Laporan tersebut mengurutkan negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja (purchasing power parity/PPP). PPP menampilkan daya beli masyarakat terhadap suatu nilai dan juga nilai tukarnya.
"Kita punya studi itu, iya betul," kata Markets Group Director PwC Indonesia, Daniel Rembeth, saat dikonfirmasi detikFinance, Jakarta, Kamis (7/9/2017). Berita soal negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030 sempat menyebar luas lewat media aplikasi percakapan online Watsapp. Kabar tersebut diberitakan oleh seasia.co.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. China US$ 38.008 triliun
2. Amerika Serikat US$ 23.475 triliun
3. India US$ 19.511 triliun
4. Jepang US$ 5.606 triliun
5. Indonesia US$ 5.424 triliun
Benua Asia diperkirakan menjadi wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, begitu juga Indonesia yang menjadi penghubung perdagangan masa lalu antara China dan India.
Hal ini tidak terlalu mengejutkan Indonesia diperkirakan menjadi raksasa ekonomi kelima di dunia 2030 mendatang.
6. Rusia US$ 4.736 triliun
7. Jerman US$ 4.707 triliun
8. Brasil US$ 4.439 triliun
9. Meksiko US$ 3.661 triliun
10. Inggris US$ 3.638 triliun
11. Prancis US$ 3.377 triliun
12. Turki US$ 2.996 triliu.
13. Arab Saudi US$ 2.755 triliun
14. Korea Selatan US$ 2.651 triliun
15. Italia US$ 2.541 triliun
16. Iran US$ 2.354 triliun
17. Spanyol US$ 2.159 triliun
18. Kanada US$ 2.141 triliun
19. Mesir US$ 2.049 triliun
20. Pakistan US$ 1.868 triliun
21. Nigeria US$ 1.794 triliun. (ara/wdl)