Jadi Presiden Singapura, Halimah Tetap Tinggal di Rusun

Jadi Presiden Singapura, Halimah Tetap Tinggal di Rusun

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 13 Sep 2017 15:54 WIB
Foto: Reuters, Instagram
Singapura - Halimah Yacob tidak hanya menjadi presiden wanita pertama di Singapura, tetapi juga menjadi yang pertama memutuskan tidak akan pindah dari rumah tinggalnya ke Istana Presiden.

Halimah memutuskan untuk tetap tinggal di rumah susun (rusun) alias apartemen miliknya di sekitar daerah Yishun, daerah perumahan di bagian utara Singapura.

"Saya tetap tinggal di Yishun. Tempatnya sudah enak, nyaman, dan saya sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun," katanya seperti dikutip dari Straits Times, Rabu (13/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apartemen yang sudah ditinggalinya selama 30 tahun lebih itu memang sangat lapang. Terdiri dari dua lantai dan masing-masing punya empat dan lima kamar tidur.

"Ukurannya seluas griya tawang (penthouse)," kata Abdullah Alhabshee, suami Halimah.

Wanita berusia 63 tahun itu pertama kali tinggal di apartemen sewaan bersama suaminya setelah menikah.

Apartemen pertama yang dibeli pasutri ini berada di daerah Tampines seharga SG$ 75.000 atau sekitar Rp 750 juta sebelum akhirnya pindah ke apartemen jumbo di Yishun.

Lalu bagaimana dengan pengamanan khusus presiden di apartemen tersebut nanti?

"Saya serahkan ke Kementerian Pertahanan. Saya rasa mereka tahu bagaimana caranya mengamankan lokasi," katanya.

Halimah mengatakan, hidup di apartemen lamanya ini juga memberikan keuntungan tersendiri, terutama dari segi kesehatan. Selama ini Halimah selalu menggunakan tangga untuk keluar masuk apartemennya di lantai 6 itu.

"Kondisi kesehatan saya sangat bagus. Setiap pagi saya olahraga minimal 45 menit," ujarnya.

Halimah juga mengaku ingin segera mencoba berolahraga di sekitar Istana Presiden kelak setelah mulai bekerja.

"Menurut saya wilayah Istana itu sangat besar, saya punya kesempatan untuk jalan-jalan dan tetap bugar," katanya.

(ang/mkl)

Hide Ads