Untungnya Tinggal di Rusun Nempel Stasiun: Dijemput Kereta Tiap Hari

Untungnya Tinggal di Rusun Nempel Stasiun: Dijemput Kereta Tiap Hari

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 11 Okt 2017 11:27 WIB
Ilustrasi Rusun Nempel Stasiun (Foto: Sylke Febrina Laucereno)
Jakarta - Pemerintah secara serius menjawab tantangan urbanisasi di Jakarta, salah satunya adalah menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui pembangunan rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang nempel stasiun alias Transit Oriented Development (TOD). Beberapa hunian dengan konsep TOD sudah dimulai di Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Pondok Cina, Stasiun Senen, Stasiun Juanda, dan Stasiun Tanah Abang.

"Dengan membangun TOD ini memperlihatkan keseriusan kami mengatasi masalah urbanisasi di perkotaan, baik untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan kalangan menengah," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Jakarta, Rabu(11/10/2017).

Basuki juga berharap dengan TOD akan membuat masyarakat lebih nyaman tinggal di daerah perkotaan. "Bayangkan para penghuni rusun akan dijemput kereta setiap hari. Ini merupakan kemewahan tersendiri karena tidak bertemu dengan kemacetan lalu lintas yang sangat menjemukan," jelas Basuki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan proyek Rusunami TOD dimulai sejak April 2017 dengan dibangun di Tanjung Barat dan Pondok Cina, Depok. Akibat animo masyarakat yang sangat baik, sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali meluncurkan tiga proyek TOD yang didukung penuh oleh Kementerian PUPR. Menteri Basuki berharap setiap TOD yang dibangun bisa tepat menjangkau kelompok sasaran.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno terus meningkatkan porsi bagi MBR untuk setiap TOD yang dibangun oleh perusahaan BUMN. "Untuk TOD Senen porsi MBR 35% dan harganya Rp 7 juta per meter persegi. Kami akan mengusahakan harga itu di setiap TOD," jelas Rini.

TOD Senen dibangun kerja sama antara PT Wiajaya Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api di lahan seluas 8.560 meter persegi dengan investasi sebesar Rp 500 miliar untuk membangun sebanyak 480 unit bagi MBR dan 480 unit untuk komersial.

Selain TOD Senen, pada hari yang sama juga dimulai pembangunan TOD Juanda dan Tanah Abang yang merupakan kerja sama antara PT PP (Persero) Tbk dengan PT KAI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik sinergi BUMN dalam membangun negeri.

"Di bawah sinergi BUMN dan Kementerian PUPR ada inisiasi untuk membangun rumah bagi MBR di tengah kota dengan porsi yang terus meningkat bahkan hingga 35 persen. Selain itu, luas ruangan dari 22 meter persegi jadi 32 meter persegi," ungkap Budi.

Konsep TOD diharapkan mampu mengurangi angka kurangnya pasokan rumah (backlog) di Indonesia yang kini mencapai 11,4 juta dan juga mengurai kemacetan sreta mengurangi kekumuhan. TOD Juanda dibangun di atas lahan seluas 6 hektar sebanyak dua menara (tower) dengan investasi Rp 300 miliar. TOD Juanda menyediakan 171 unit rumah bagi MBR atau setara 36% dari total unit yang dibangun.

Sementara itu, TOD Tanah Abang akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar dan terbagi menjadi tiga fase. Fase pertama akan dibangun dua tower sebanyak 1.100 unit dengan porsi MBR sebanyak 35% atau 385 unit. (ara/dna)

Hide Ads