Jalan tol layang dengan panjang 4,3 km ini memiliki nilai investasi lebih dari Rp 2 triliun. Konstruksi akan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia dan ditargetkan selesai pada tahun 2020 dengan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku kontraktor.
"Pekerjaan konstruksi di perkotaan seperti ini harus dikerjakan 2 shift. Hari Sabtu dan Minggu harus tetap bekerja agar selesai dengan cepat sehingga tidak terlalu lama mengganggu arus lalu lintas," kata Basuki dalam keterangan resminya, Sabtu (21/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol Layang Makassar ini memiliki jalur off/on ramp di tiga titik yakni di Jalan Urip Sumiharjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.
Sementara, kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama Petta Rani. Diperkirakan, jalan tol layang ini mampu melayani hingga 45 ribu kendaraan dari arah tol Ir.Sutami saat beroperasi nanti di tahun 2020.
Selain itu merespon permintaan Gubernur Sulsel yang mengusulkan ditambahnya jaringan tol di Sulsel, Basuki mengatakan bahwa awal 2018 mendatang tol makassar hingga maros akan mulai dibangun. Tol ini sangat penting sebagai penunjang jalur logistik Makassar - Maros - Parepare hingga Sulawesi barat dan tengah. (ang/ang)