Alasan Gerai Lotus Ditutup: Gaya Belanja Milenial Berubah

Alasan Gerai Lotus Ditutup: Gaya Belanja Milenial Berubah

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 25 Okt 2017 20:54 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance
Jakarta - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menutup seluruh gerai Lotus yang tersebar di 5 lokasi pada bulan ini. Keputusan itu merupakan strategi bisnis yang diterapkan perseroan tahun ini.

Selain Lotus, MAPI juga memutuskan untuk menutup departmen store lainnya yang lisensinya berasal dari Inggris yakni Dabenhams. Penutupan Dabenhams tersebut akan dilakukan pada akhir tahun ini.


Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel secara global. Apalagi perubahan gaya berbelanja dari offline ke online mulai merambah Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun tengah melakukan konsolidasi bisnis department store dan fokus pada gerai SOGO, SEIBU dan Galeries Lafayette.


"Di seluruh dunia, tren berbelanja generasi millenial telah beralih dari department store, dan memilih untuk berbelanja di gerai specialty store. Hal ini juga terjadi tidak terkecuali di Indonesia. Sejalan dengan tren pasar saat ini, MAP akan terus berinvestasi pada bisnis Active, Fashion dan Food & Beverage. Indonesia juga melihat pertumbuhan signifikan industri e-commerce yang berdampak pada offline store," kata Fetty dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/10/2017).

Fetty melanjutkan, menanggapi transisi digital itu, pihaknya juga telah meluncurkan gerai online, Map Emall. Perseroan akan fokus mengembangkan bisnis O2O tersebut.


"Kami percaya inisiatif strategis ini akan menunjang pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan meningkatnya nilai pemegang saham," terang Fetty.

Sekedar informasi Lotus sendiri dioperasikan oleh PT Java Retailindo (JR) yang sahamnya 100% dimiliki oleh MAPI. JR telah beroperasi sejak tahun 2000 dan hingga akhir Juni asetnya sebesar Rp 49,5 miliar.

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads