Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA/Indonesia E-Commerce Association), Aulia Ersyah Marinto, mengungkapkan jika banyak ritel offline yang penjualannya lesu adalah segmen fesyen, justru di online produk fesyen yang paling banyak dicari.
"Fesyen ini paling besar (penjualan online). Fesyen ini tak hanya pakaian, tapi juga gadget, kosmetik, healthy, dan lainnya. Seperti jam tangan juga sudah bukan masuk barang elektronik, tapi sudah fesyen," ungkap Aulia kepada detikFinance di Jakarta, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Toko Online Nggak Terpengaruh Daya Beli Lesu |
"Enggak ngaruh (lesu daya beli). Maksudnya para pemain di online tetap menikmati pertumbuhan. Dialog dengan beberapa dari mereka di asosiasi, mereka jawab masih tumbuh, tapi berapa? Kita sepakat itu tak dibahas, tapi yang pasti mereka garansi bahwa benar itu benar-benar tumbuh," katanya lagi.
CEO Blanja.com ini memaparkan, booming orang berbelanja online, khususnya lewat toko e-commerce, sudah mulai terasa sejak 5 tahun yang lalu. Indonesia sendiri relatif terlambat jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
"Mulai gencar 5 tahun terakhir, mulai semaraknya. Memang pelaku e-commerce banyak yang sudah mulai dari tahun 2009, tapi mulai ramainya 5 tahun belakangan," jelas Aulia.
Baca juga: Toko Online Nggak Terpengaruh Daya Beli Lesu |











































