Bambang mengatakan, pembangunan landasan penting untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya.
"Bandara Soekarno-Hatta dulu hanya memikirkan dua runway dan sekarang ibaratnya sudah penuh dan macet baru mau nambah runway ketiga. Itu pembebasan tanahnya sudah menghabiskan triliunan dan belum pembangunannya," kata Bambang di Kantor BIJB, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lantas, belajar dari masalah tersebut Bambang mengatakan untuk mengamankan tanah di sekitar bandara terlebih dahulu sebagai runway ketiga. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Pembebasan tanah di Soekarno-Hatta melibatkan 2.000 rumah jadi ini pelajaran yang bagus dengan adanya lahan besar ya disecure dulu buat antisipasi. Karena akan jauh lebih mahal kalau enggak diantisipasi," sambung Bambang.
Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan bahwa pada dasarnya BIJB sudah merencanakan adanya pembangunan 3 landasan. Namun hal itu baru akan dilaksanakan berdasarkan pertumbuhan penumpang.
![]() |
"Di masterplan memang ada 3 landasan. Jadi tahun ini kita buat satu dulu dan lihat proyeksi pertumbuhan penumpang dulu untuk dilanjutkan kapan tapi Pak Menteri memang mengharuskan adanya 3 runway," tutur Virda.
Ia memaparkan bahwa setiap tahunnya, BIJB memiliki target penumpang yang terus meningkat. Misalnya pada awal 2018 diharapkan sebanyak 2,7 juta penumpang dan terus meningkat.
"2018 targetnya 2,7 juta. Lalu 2023 itu targetnya kalau enggak salah 6 sampai 12 juta maksium dan nanti terus meningkat," pungkasnya.
![]() |