Tarif Tol Becakayu Rp 14.000, Murah atau Mahal?

Jakarta - Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) akan beroperasi besok setelah diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini. Tol ini bakal dibuka gratis selama dua minggu menunggu SK tarif dari Menteri PUPR.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tarif tol Becakayu akan menerapkan sistem terbuka atau open system. Sistem ini membuat tarif tol Becakayu akan sama, masuk dari mana saja sepanjang seksi 1 A, B, dan C yang panjangnya mencapai 12 km, yakni Rp 14.000.

"Tarif Becakayu baru ditetapkan yang open system dari Jakasampurna sampai dengan di tol Sedyatmo itu 12 km, Rp 14 ribu untuk golongan I," kata Basuki saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Baca juga: Penampakan Tol Becakayu yang Mangkrak dan Setelah Dikebut Jokowi

[Gambas:Video 20detik]

Basuki mengakui, tarif sebesar Rp 14.000 ini tergolong tinggi dibanding yang lainnya. Hal ini dikarenakan struktur konstruksi Tol Becakayu yang melayang membuat biaya investasi tol ini lebih besar dibanding yang di darat.

"Mungkin dianggap tinggi, tapi karena konstruksinya semua elevated sehingga biaya konstruksinya juga lebih tinggi, 1,5 kali dari yang biasa. Jadi tarifnya agak tinggi," jelas Basuki.

Baca juga: Usai Diresmikan Jokowi, Tol Becakayu Langsung Dijual

Adapun tol Becakayu yang baru beroperasi adalah seksi 1B dan 1C dari Cipinang hingga Jakasampurna di Bekasi Barat. Selanjutnya, pada Juli 2018 ditargetkan tambahan seksi 1A dari DI Panjaitan hingga Cipinang sepanjang 3,5 km sudah beroperasi.

"Memang tarif ini untuk pengembalian investasinya. Di sini strukturnya elevated semua sehingga lebih mahal dari yang tidak. Tapi Rp 14 ribu tadi di bawah willingnes to pay. Nanti akan terlihat dari penggunaannya," jelas Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna dalam kesempatan yang sama.

Menurut anda, murah atau mahal? (eds/dna)