Rini menyebut proyek ini berjalan lambat lantaran adanya perubahan trase yang dilalui sehingga merambat pada penetapan lokasi, pengadaan lahan hingga izin rencana tata ruang dan wilayahnya. Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan semua syarat administrasi dan teknis proyek senilai Rp 78,6 triliun itu sudah selesai.
"Semua persyaratan administratif dan mustinya teknis sudah selesai. Kami dari Kementerian Perhubungan akan memberikan support ke Kementerian BUMN untuk melaksanakan kegiatan tersebut," katanya singkat saat ditemui usai acara pelantikan pejabat eselon di lingkungan Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengaku akan membicarakan terkait rencana pengerjaan proyek ini lebih lanjut, terutama setelah pendanaan dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 1 miliar pada medio November nanti akan cair. Namun dia masih belum bisa memberi keterangan lebih lanjut mengenai target pengerjaan proyek ini ke depannya.
"Saya belum melihat rencana DED (detail engineering design)-nya. Jadi mulai minggu depan saya akan koordinasi dengan Ibu Menteri (BUMN) untuk membahas mengenai progres," tukasnya.
Adapun hingga saat ini progres pembebasan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 54%. Izin RTRW dari Pemprov DKI dan Jawa Barat terkait wilayah yang dilalui proyek ini sudah diterbitkan.