Kredit Properti Lesu, Generasi Millenial Tak Minat Punya Rumah?

Kredit Properti Lesu, Generasi Millenial Tak Minat Punya Rumah?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 06 Des 2017 07:15 WIB
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta - Kredit properti per Oktober 2017 berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) mengalami perlambatan yakni tumbuh 13% atau Rp 779,6 triliun dibandingkan bulan sebelumnya 13,2%.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual menjelaskan perlambatan penyaluran kredit properti memang sudah terjadi sejak 2 tahun lalu. "Trennya 2 tahun terakhir memang turun, permintaan memang melambat karena sekarang orang lebih mengutamakan experience," ujar David saat dihubungi detikFinance, Rabu (6/12/2017).

David mengatakan, ini khususnya terjadi pada masyarakat generasi millenial yang menunda untuk memiliki tempat tinggal. Dia menambahkan, generasi millenial kebanyakan mementingkan kredit konsumsi jangka pendek dibanding kredit untuk jangka panjang seperti kredit perumahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kebiasaanya seperti itu, mereka mengutamakan kredit untuk konsumsi, belanja, ke cafe dan jalan-jalan, ini untuk jangka pendek. Bahkan mereka biasanya lebih baik menyewa dari pada beli rumah," ujarnya. Dia mengatakan hal ini tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain.

Dia menjelaskan, kebiasaan masyarakat memang sudah berubah. Jika beberapa tahun lalu, masih senang berbelanja untuk jangka panjang seperti hunian atau tempat tinggal, sekarang mengalami pergeseran.

"Kebiasaan berubah karena harga yang masih tinggi, oversupply dan bisa saja masalah perpajakan," imbuh dia.

David mengatakan, stimulus yang diberikan oleh bank sentral seperti pelonggaran loan to value (LTV) beberapa tahun lalu dan penurunan suku bunga acuan, dinilai belum bisa mendorong pertumbuhan secara signifikan.

Menurut dia, untuk menyesuaikan stimulus tersebut dibutuhkan waktu. "Sehingga masyarakat saat ini menunda untuk membeli hunian, karena harga terlalu mahal di sejumlah daerah," ujarnya.

(mkj/mkj)

Hide Ads