Dilansir CNN Money, Kamis (7/12/2017), mata uang virtual ini harganya terus berfluktuasi. Padahal, di awal tahun, harga Bitcoin tak sampai US$ 1.000 per keping.
Di Awal tahun, harga Bitcoin di bawah US$ 1.000, pekan lalu menyentuh level US$ 10.000. Di tengah peringatan dari ekonom dan pemimpin bisnis, kenaikan terus berlanjut meski beberapa kali mengalami penurunan tipis di tengah jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurang dari 24 jam, Bitcoin sempat menyentuh level US$ 12.000 dan US$ 13.000 dan akhirnya menyentuh di atas level US$ 14.000.
Namun, di Hong Kong, harga itu tak bertahan lama, karena kembali turun ke level US$ 13.500 per keping.
Salah satu alasan pergerakan harga Bitcoin berlangsung cepat adalah karena Jepang telah melegalkan mata uang virtual ini sebagai alat pembayaran yang sah. Harga Bitcoin akhir tahun depan diproyeksikan bisa menyentuh US$ 50.000
Bitcoin diciptakan pada 2009 oleh anonim yang memiliki nama samaran Satoshi Nakamoto. Pendukung Satoshi menyebutkan, Bitcoin ini adalah sistem pembayaran global yang bisa digunakan oleh semua orang.
Berbeda dengan dolar AS atau yen Jepang, mata uang ini tidak dikeluarkan oleh bank sentral seperti Federal Reserve. Bitcoin menggunakan perhitungan algoritma kompleks untuk bertransaksi.
Lalu transaksi bisa dilakukan tanpa perantara tradisional seperti bank dan tanpa perlu mencantumkan nama anda. Nah inilah yang membuat Bitcoin populer di kalangan penjahat yang ingin memindahkan uang tanpa bisa dilacak. (zlf/ang)