Susi bilang, pola pikir para pengguna anggaran harus berubah lebih baik lagi. Selama ini masih ditemukan pola penggunaan anggaran yang boros dan hanya berpikir bagaimana cara menghabiskan saja, bukan hasilnya.
"Saya tidak gembira bisa mengefisien anggaran segitu banyak, tetapi kita selama ini berpikirnya, anggaran itu harus habis. Ini persoalan kita. Perubahan paradigma dalam hal penggunaan anggaran harus ada kalau mau maju," kata Susi dalam acara peringatan hari anti korupsi di kantornya, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak, anggaran kita terus defisit, utang kita makin banyak, kewajiban kita bayar bunga, bayar pokok kita makin tinggi dan ini akan leverage terhadap perputaran ekonomi di Indonesia," sambung Susi.
Dia menyadari hal ini mengubah kenyamanan yang selama ini telah dirasakan oleh para pegawai KKP, tapi mutlak harus dilakukan karena hasil dari penggunaan anggaran lebih penting dibanding hanya sekedar serapan yang tinggi saja.
"We can do better. Tapi saya perlu kerja sama dari anda semua, eselon 1 ,2, 3 untuk sama-sama dan yang paling penting adalah intention first. intension apakah kita mau mengubah atau tidak. Jangan pikirannya, oh ini diubah sama Bu Menteri, kita akalinnya dengan cara apa. The way of thinking else, ini yang akan sulit mengubah mereka," ucap Susi. (eds/hns)