Adapun keempat Penyalur BBM Satu Harga yang diresmikan, antara lain SPBU 26.38301, Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, SPBU 65.77303, Desa Biduk Biduk, Kecamatan Biduk Biduk, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Utara, SPBU 54.85709, Jl Lalosuk Kelurahan Fatubeno, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan SPBU 16.253.121, KM 12 Desa Goiso Oinan, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
Hanya saja, karena alasan cuaca, pesawat yang ditumpangi Jonan beserta rombongan harus putar arah dan melangsungkan konferensi pers di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Konferensi pers dilakukan selepas Shalat Jumat atau sekitar pukul 15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah satu pulau terluar, jadi kita memilih daerah yang terluar, contoh pemerintah selalu berusaha melakukan pemerataan pembangunan. Ini ada empat dijadikan satu, Enggano, Biduk-biduk, Atambua, dan Kepulauan Mentawai," kata Jonan di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Jumat (8/12/2017).
Mereka yang sebelumnya harus membayar Rp 10.000 per liter untuk premium dan solar, kini hanya perlu membayar Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar. Jonan pun meminta masyarakat ikut mengawasi harga jual BBM yang sudah satu harga tersebut.
Pemerintah Daerah, Badan Usaha maupun masyarakat dapat melaporkan apabila ada dugaan tindakan penyalahgunaan yang terjadi di lapangan kepada BPH Migas ataupun Instansi yang berwenang lainnya.
BPH Migas mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan, pengawasan serta verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan.
Aparat setempat juga diharapkan dapat menindaklanjuti jika ada laporan penyalahgunaan. Tidak boleh ada Industri dan oknum yang menikmati Program BBM Satu Harga di wilayah 3T.
"Pengawasannya anda yang mengawasi," tutur Jonan.
Sejak tahun 2016 hingga 4 Desember 2017, PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan 33 Penyalur BBM satu harga dan PT AKR Corporindo Tbk telah mengoperasikan 2 Penyalur. Dengan diresmikannya empat Penyalur BBM Satu Harga ini, realiasi Penyalur BBM satu harga menjadi sebanyak 39 penyalur.
"Target 154 titik sampai 2019, per titik per kecamatan kurang lebih," ujar Jonan.
Hingga akhir 2017, ditargetkan akan dioperasikan 59 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga. Pemerintah terus berupaya agar semua wilayah di Indonesia dapat menikmati BBM dengan harga yang sama. Hingga akhir tahun 2019, BBM satu harga akan menjangkau 166 lokasi. Target 2018 adalah 52 lokasi dan target 2019 adalah 46 lokasi.
Program BBM Satu Harga merupakan upaya Presiden Joko Widodo dalam memberikan keadilan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah terpencil, terluar dan terjauh (3T), dimana harga BBM relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah Jawa atau perkotaan, karena tidak ada lembaga penyalur resmi di wilayah tersebut.
Untuk mendukung kebijakan BBM Satu Harga, Menteri ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Secara Nasional.
Tujuan Permen ESDM tersebut adalah untuk percepatan pemberlakuan Harga Jual Eceran BBM yang sama untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun jenis BBM yang diatur adalah jenis BBM tertentu yaitu minyak solar 48 (Gas Oil) dan Minyak tanah dan BBM Khusus Penugasan (JBKP) yaitu bensin (Gasoline) RON 88.
Pembangunan Penyalur BBM Satu Harga di wilayah 3T bukan merupakan hal yang mudah, mengingat lokasi geografis dan ongkos angkut yang tinggi sehingga perlu dipastikan tepat sasaran.
Perlu diketahui waktu tempuh dari Pelabuhan Bengkulu menuju Pulau Enggano memakan waktu hingga 6 jam menggunakan kapal cepat. Sedangkan jika menggunakan kapal reguler bisa memakan waktu hingga 12 jam.
Belum lagi tantangan yang dihadapi selama perjalanan di laut seperti tingginya ombak dan angin laut yang bisa menghambat pengiriman pasokan BBM.
"Tantangan kita, Pertamina bisa melayani sampai 154 titik di Indonesia penuh perjuangan," kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik. (ara/hns)