Untung Rugi Nikah Satu Kantor untuk Ekonomi Keluarga

Untung Rugi Nikah Satu Kantor untuk Ekonomi Keluarga

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Jumat, 15 Des 2017 10:43 WIB
Foto: Ilustrasi: Zaki Alfarabi
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan mengabulkan permohonan aturan yang membolehkan pernikahan dengan pasangan yang bekerja di kantor yang sama alias satu kantor.

Bagi ekonomi keluarga, punya pasangan sekantor memang ada plus minusnya. Mulai kualitas hidup sampai kualitas kinerja bisa saling keterkaitan. Hal tersebut diungkapkan, Perencana Keuangan, Mike Rini.

Ia menjelaskan, dalam konteks efisiensi anggaran pengeluaran, memiliki pasangan sekantor, para pekerja nantinya bisa lebih irit, caranya yaitu menekan biaya transportasi dan biaya makan.

"Sekantor atau pisah, nggak ada masalah perkembangan keuangan suami istri itu gaji masing- masing tapi itu masuk ke pemasukan keluarga. Ini bisa lebih banyak dihemat. Misal, pergi ke kantor bareng yang tadinya dua mobil jadi satu. Makan siang yang biasanya bawa sendiri-sendiri, tapi karena ada temannya bisa lebih disiplin terus bawa makan siang dari rumah," jelas dia kepada detikFinance, Kamis (13/12/2017).

Lebih lanjut Mike mengungkapkan, meski ada keuntungan, tapi ada pula negatifnya memiliki pasangan yang berasal dari teman sekantor yaitu kedua pasangan memiliki lingkungan kerja yang sama. Bila keduanya mendapat lingkungan kerja yang boros, maka tidak akan ada peringatan dari pasangan.

"Bisa aja, enggak ada rem mereka berdua boros," jelas dia.

Risiko lain bagi pasangan suam istri yang bekerja satu kantor adalah masalah profesionalitas dalam bekerja.

"Kadang kalau suami istri sama-sama (satu kantor), jadi kayak moral hazard atau memanfaatkan. Memancing tindakan yang kurang etis, melalukan kesalahan apa terus ditutupi (pasangan), itu perlu di waspadai," tandas dia. (dna/zlf)


Hide Ads