BNP2TKI Sebut Remitansi TKI Capai Rp 77,5 Triliun

BNP2TKI Sebut Remitansi TKI Capai Rp 77,5 Triliun

Mustiana Lestari - detikFinance
Jumat, 15 Des 2017 21:03 WIB
Foto: Kepala BNP2TKI Nusron Wahid (Dok. BNP2TKI)
Jakarta -
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan jumlah remitansi 2017 sampai dengan Agustus mencapai US$ 5,81 miliar atau setara dengan Rp 77, 577 triliun. Catatan tersebut merujuk pada catatan Bank Indonesia.
"Remitansi dari tenaga kerja Indonesia tahun 2016 mencapai angka hingga USD 10,6 miliar. Tinggal dikali aja satu dolarnya, jadinya sekitar Rp 152 triliun," ungkap Nusron, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2017).
Menurut Nusron, pada periode yang sama pada 2016, jumlah remitansi sebesar Rp 81,181 triliun. Oleh karena itu, disimpulkan terjadi penurunan remitansi sebesar Rp 3,604 triliun pada 2017.
Nusron berpendapat penurunan remitansi ini akibat jumlah penempatan TKI yang juga menurun seiring ditutupnya penempatan TKI informal ke Timur Tengah. Meskipun demikian, jumlah devisa bertambah berkat sumbangan dari 6,2 juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri selama tahun 2016.
Ke depan, BNP2TKI juga akan berupaya mengintegrasikan pusat pelatihan vokasi untuk para pekerja migran Indonesia. Alhasil diharapkan tercipta pekerja yang profesional dan berkualitas.
"Setiap komponen biaya pendidikan yang dianggarkan Kementerian Pendidikan dapat dialokasikan untuk pelatihan para pekerja kerja migran Indonesia," lanjutnya.
Nusron berharap, Kementerian Pendidikan dan kementerian teknis lainnya, dapat mengalokasikan sepuluh persen anggaran untuk pelatihan bagi para calon pekerja migran Indonesia.
"Para calon pekerja migran Indonesia mendapatkan pelatihan dan uji kompetensi yang layak untuk bekerja di luar negeri nantinya," jelas Nusron.
Sebelumnya BNP2TKI menggelar kegiatan akbar Silahturahmi Nasional Pekerja Migran Indonesia di Serang, Banten, hari ini. Acara tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi negara atau pemerintah kepada para pekerja migran Indonesia.
"Ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah sekaligus memelihara kebersamaan atau silaturahmi antara pekerja migran dan stake holders maupun share holders terkait," tegas Nusron.
Deputi Penempatan, Teguh Hendro Cahyono, yang menjadi Ketua pelaksana menyatakan bahwa kegiatan tersebut mendapatkan dukungan baik dari pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Serang serta mitra kerja BNP2TKI.
"Ini tampak kegembiraan dan antusiasme mantan TKI dan keluarganya serta masyarakat umum seperti panggung gembira yang menghadirkan artis nasional Rere Raina dan Pelawak kawakan nasional Ginanjar cs," ujar Teguh.
Sementara Kepala Bagian Humas BNP2TKI, Servulus Bobo Riti, menyampaikan kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy dan beberapa pejabat pemerintah pusat tersebut merupakan sebuah lompatan yang digagas oleh Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.
Dia mengatakan momentumnya sangat pas sebagai arena untuk secara langsung mensosialisasikan re-branding TKI menjadi Pekerja Migran Indonesia atau PMI.
"Ini bukan sekadar istilah tetapi lebih dari itu sebagai mandat baru dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebagai hasil amandemen dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Kegiatannya menjadi sangat ramai karena Pak Nusron membuat kuis dengan 6 orang calon PMI maupun purna PMI yang semuanya mendapatkan HP karena mampu menjawab dengan baik," tegas Servulus.
(nwy/hns)

Hide Ads