Desa Bomopoy berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Nabire, dengan 63 kepala keluarga (KK) dengan latar belakang penduduk sebagai petani. Untuk memasok kelistrikan di desa tersebut PLN membangun JTM 3.25 kms, selain itu PLN juga membangun JTR 1 kms dan Gardu 50 KVA.
Desa ini sendiri telah ada sejak tahun 1992, namun baru 25 tahun kemudian warga bisa merasakan manfaat listrik secara langsung setiap harinya. Sebelum ada listrik dari PLN, warga desa menggunakan lilin dan pada beberapa tahun belakangan mendapatkan bantuan panel surya atau solar cell dari pemerintah daerah (Pemda). Ada juga beberapa warga yang menggunakan genset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat menggunakan panel surya, warga juga harus menggunakan aki agar tenaga matahari dapat disimpan dan dimanfaatkan untuk penggunaan di malam hari. Walau dari sisi biaya memang terbilang murah, namun panel surya hanya dapat dimanfaatkan untuk penerangan dan bukan untuk penggunaan listrik lainnya.
"Jadi memang kita pakai aki beli Rp 600 ribu, kemudian paling (aki) di isi ulang saja setiap tiga bulan sekali, itu harganya macam-macam tergantung isinya. Kalau botol besar paling Rp 20 ribu," katanya.
Selain itu, kata Agustinus, ada juga beberapa warga mampu yang memiliki genset sendiri sebagai ganti listrik, namun hanya beberapa saja. Penggunaan genset itu pun hanya dapat dimanfaatkan selama kurang lebih enam jam lamanya, mulai dari jam 6 sore hingga jam 12 malam.
"Ada juga beberapa warga (mampu) yang pakai genset sendiri. Tapi cuma bisa untuk dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Itu warga kalau yang punya televisi, itu mereka pakai genset. Tapi hanya sedikit" katanya.
![]() |
Oleh sebab itu, Agustinus mengaku bahwa warga sangat gembira saat listrik masuk ke desa tersebut. Dirinya pun berterimakasih kepada pemerintah karena telah memasang jaringan listrik baru secara gratis di desa Bomopay.
"Ya kami senang kami kampung kecil tapi bisa menikmati listrik dari Pak Jokowi (Presiden) dan PLN, kami sangat berterimakasih sekali saat mereka bilang ini bantuan dari pusat," pungkasnya. (mkj/mkj)