Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
"Kalau penerimaan perpajakan kita hingga 15 Desember Rp 1.211,5 triliun atau 82,3%," kata Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, pajak non migas yang berasal dari PPh non migas mencapai Rp 561,8 triliun atau 75,7% dari target Rp 742,2 triliun. Sedangkan PPN telah mencapai Rp 424,0 triliun atau 89,2% dari target Rp 475,2 triliun, lalu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai Rp 16,5 triliun atau 106,9% dari target Rp 15,4 triliun, dan pajak lainnya mencapai Rp 6,4 triliun atau 73,7% dari target Rp 8,7 triliun.
"Realisasi perpajakan sampai dengan 15 Desember terjadi pertumbuhan penerimaan sebesar 4,3% dari realisasi tahun sebelumnya," tambah dia.
Sedangkan untuk bea dan cukai, kata Sri Mulyani, telah mencapai Rp 153,1 triliun atau 80,9% dari target Rp 189,1 triliun, yang terdiri dari cukai mencapai Rp 116,3 triliun atau 75,9p dari target Rp 153,2 triliun, bea masuk mencapai Rp 33,0 triliun atau 99,2% dari target Rp 33,3 triliun, dan bea keluar mencapai Rp 3,8 triliun atau 141,0% dari target Rp 2,7 triliun.
"Ini menunjukkan kegiatan ekspor sudah mulai meningkat terutama yang terkena bea keluar," tukas dia. (mkj/mkj)