Selain Jokowi, beberapa Menteri Kabinet Kerja, termasuk Menteri BUMN Rini Soemarno juga ikut menjajal hasil karya mahasiswa ITS dalam peresmian jalan tol kemarin.
Saat ini, pemerintah memang sedang berencana untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Selain mobil listrik, pemerintah ternyata juga berencana untuk mengembangkan bus listrik besutan ITS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil karya tersebut, Rini ingin agar bus listrik bisa digunakan di bandara. Namun, ia belum merinci bagaimana langkah yang akan dilakukannya.
"Jadi bagaimana (bus listrik ini) supaya kita bisa mencoba, mungkin di satu bandara kecil yang busnya itu kita coba. Kan selama ini sudah (diberi sponsor)," kata Rini.
Seperti diketahui, ITS sendiri menciptakan bus listrik pertama di Indonesia. Meski baru diluncurkan, namun sudah ada perusahaan berminat memesan. Adapun pihak yang tertarik memesan bus listrik ITS ini seperti dari PT Pertamina.
Dengan kapasitas penumpang 25 hingga 30 orang, bus listrik besutan ITS ini mampu menghemat biaya operasional hingga 50 persen dibandingkan dengan bus konvensional. Untuk jarak tempuh, bus yang memiliki panjang 5 meter dan lebar 2,3 meter, dan tinggi 2,8 meter, sekali mengisi tenaga bisa menempuh hingga 200 Km dan bekecepatan 8-100 km/jam.
Energi bus listrik ini menggunakan solar cell (pengubah sinar matahari menjadi energi listrik) berkapasitas 2 KW, serta baterai berkapasitas 120 Ah/320 volt. Metode pengisian baterai bisa dilakukan dengan 2 cara yakni, dicolokkan ke saluran listrik di rumah, atau menggunakan genset. (mkj/mkj)