Fitch Naikkan Peringkat Utang RI, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Fitch Naikkan Peringkat Utang RI, Ini Tanggapan Sri Mulyani

Muhammad Taufiqqurahman - detikFinance
Kamis, 21 Des 2017 13:17 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Sovereign Credit Rating alias peringkat utang luar negeri Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB dengan Outlook Stabil.

Fitch menyatakan ada dua faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut. Pertama, mulai menguatnya sektor eksternal yang didukung oleh kebijakan makro ekonomi secara konsisten yang diarahkan untuk menjaga stabilitas.

Kedua, upaya sinergi Pemerintah dalam reformasi struktural yang mampu meningkatkan iklim investasi, seperti tercermin dari meningkatnya peringkat Ease of Doing Business Indonesia (EoDB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah salah satu, tentu saja, konfirmasi mengenai pengelolaan dari keuangan negara terutama APBN kita yang cukup baik dan perekonomian secara keseluruhan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemui di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

"Saya rasa assesment yang sifatnya positif tentu akan menjadi suatu momentum yang akan terus kita gunakan untuk bagaimana meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia, baik dari sisi pertumbuhan, penciptaan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan," ujarnya.

"Kita akan menggunakan APBN yang sehat tentu saja untuk sebesar-besarnya prioritas pembangunan nasional. Jadi kita senang dengan upgrade ini dan harusnya lebih baik lagi akan ktia usahakan," jelasnya.


Fitch mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan beban utang Pemerintah tetap rendah dibandingkan dengan negara peers. Selain itu, eksposur Pemerintah dinilai terbatas atas risiko sektor perbankan, didukung oleh rasio kecukupan modal yang cukup tinggi dan kredit bermasalah yang semakin terkendali.

Fitch juga mencatat dua hal yang menjadi perhatian yaitu masih rendahnya pendapatan per-kapita dan penerimaan negara dibandingkan dengan negara sebanding. (ang/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads