Peringkat Utang RI Naik, IHSG Cetak Rekor

Peringkat Utang RI Naik, IHSG Cetak Rekor

Dana Aditiasari - detikFinance
Kamis, 21 Des 2017 16:43 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan pagi ini. Hingga sore, IHSG melanjutkan penguatan hingga cetak rekor di 6.183 ditopang sentimen positif dari membaiknya peringkat utang RI.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan Sovereign Credit Rating Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini stagnan. Dolar AS berada di posisi Rp 13.576 sama dengan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.576.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada perdagangan preopening, IHSG naik 20,05 poin (0,33%) ke level 6.129,53. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 5,13 poin (0,50%) ke level 1.032,598.

Membuka perdagangan, Kamis (21/12/2017), IHSG menguat 19,281 poin (0,32%) ke level 6.128,76. Indeks LQ45 juga mendaki 4,862 poin (0,46%) ke level 1.032,150.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG menguat 27,145 poin (0,44%) ke level 6.136,627. Sementara Indeks LQ45 juga naik 5,850 poin (0,57%) ke level 1.033,318.

IHSG melanjutkan penguatan hingga menutup sesi pertama perdagangan saham siang ini. IHSG naik 62,339 (1,02%) ke 6.171,821. Indeks LQ45 naik 13,442 poin (1,31%) ke 1.040,910.

Masuk sesi dua, IHSG masih melanjutkan penguatan bahkan sampai cetak rekor. IHSG naik 73,909 (1,21%) ke 6.183,391. Indeks LQ45 naik 17,246 (1,68%) ke 1.044,741.

Posisi tertinggi yang sempat dihinggapi IHSG berada di 6.183,391 sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara posisi terendah IHSG di 6.126,786. Laju perdagangan saham siang ini terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan mencapai 261.962 kali transaksi sebanyak 24,3 miliar lembar saham senilai Rp 10,6 triliun.

Penguatan IHSG ditopang menguatnya 9 saham sektoral, dipimpin sektor aneka industri yang naik 1,99%. Sebanyak 192 saham menguat, 146 saham melemah dan 120 saham stagnan.

Indeks utama bursa Wall Street ditutup melemah di tengah keberhasilan pengambilan suara terkait Undang-undang Reformasi Pajak. Indeks Dow Jones melemah (0.11%) ke level 24,726.65, S&P turun tipis (0.08%) ke level 2,679.25, dan Nasdaq sedikit tertekan (0.04%) ke level 6,960.25.

Dalam pengambilan suara semalam, mayoritas anggota senat telah menyatakan setuju. Dengan demikian, undang-undang tersebut tinggal menunggu tanda tangan Presiden AS untuk dapat diimplementasikan yang rencananya akan dimulai pada awal tahun depan.

Bursa-bursa Asia sore ini bergerak variatif. Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 25,621 poin (0,11%) ke level 22.866,100.
  • Indeks Hang Seng menguat 132,971 poin (0,45%) ke level 29.367,061.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 12,450 poin (0,38%) ke level 3.300,060.
  • Indeks Straits Times turun 12,340 poin (0,36%) ke level 3.382,530.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.925 ke Rp 81.000, United Tractors (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 33.725, Indocement (INTP) naik Rp 800 ke Rp 20.200 dan Indofarma (INAF) naik Rp 700 ke Rp 5.800.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Indokordsa (BRAM) turun Rp 1.125, Graha Layar Prima (BLTZ) turun 800 ke Rp 9.200, MNC Kapital (BCAP) turun Rp 360 ke Rp 1.200 dan Indonesia Pondasi (IDPR) turun Rp 120 ke Rp 910. (dna/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads