Selama itu, yang diizinkan melewati jalan di depan Stasiun Tanah Abang hanya bus TransJakarta. Karena penutupan tersebut sejumlah trayek angkutan umum di kawasan tersebut juga diubah.
Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, langkah ini dianggap keliru. Pasalnya, jalan yang dibangun dengan biaya yang tidak sedikit diperuntukkan untuk PKL menjajakan barang dagangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayang jalan yang dibangun mahal hanya untuk PKL," ujar Djoko dalam pesan singkat yang diterima, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
"Hal yang keliru jika jalan digunakan untuk berdagang, seperti PKL lagi," tambah Djoko.
Djoko menilai, aktivitas jual beli bisa dilakukan di pasar yang sudah disediakan atau di lahan kosong. Sehingga tidak membuat lalu lintas terkendala.
"Jualan tempatnya di pasar atau lahan kosong seperti alun-alun," tutur Djoko.
Langkah ini, juga membuat pendapatan supir angkutan umum berkurang karena kebijakan ini.
"Sopir angkot yang pernah lewat jalur itu, pasti menuntut jika pendapatannya berkurang," ujar Djoko.
Jika pengamat menyayangkan jalanan yang dibangun mahal hanya untuk PKL, lalu bagaimana menurutmu? Tulis jawaban kamu di kolom komentar dan dapatkan kesempatan memenangkan voucher belanja senilai total jutaan rupiah untuk lima orang beruntung! Periode sampai 22 Des 2017 pukul 23.59! (ara/zlf)