Banyak Orang Belanja di Musim Pilkada, Pengusaha: Ritel akan Bangkit

Banyak Orang Belanja di Musim Pilkada, Pengusaha: Ritel akan Bangkit

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 03 Jan 2018 11:58 WIB
Foto: Dok
Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan politik 2018 menjadi salah satu hal yang positif bagi bisnis ritel. Tahun ini akan diselenggarakan Pilkada serentak di 171 daerah.

"Ada Pilkada di 171 kota ini pasti kan mereka akan ada kampanye, kemudian ada edukasi program. Itu semua pasti harus berbelanja atau konsumsi di toko ritel modern, memberikan makanan minuman," katanya ketika dihubungi detikFinance, Rabu (3/1/2017).

Kondisi tersebut diyakini bakal menggeliatkan usaha ritel, sebab hal-hal berkaitan kampanye tersebut mampu memberi kontribusi terhadap aktivitas belanja di toko ritel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini yang kita lihat juga menjadi satu opportunity lah, kesempatan untuk tahun ini karena adanya Pilkada yang cukup signifikan jumlahnya," lanjutnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani turut menanggapi perpolitikan tahun ini yang diperkirakan lebih kondusif ketimbang 2017.

"Nah ini kelihatannya udah mulai bangkit (industri ritel) dan nanti juga perkiraan kita di 2018 politik itu pengaruhnya kecil sekali," ujar Haryadi.

Iklim politik yang diyakini aman-aman saja pada tahun ini karena menurut dia di panggung politik kali ini tidak ada tokoh-tokoh yang berpotensi menimbulkan kontroversi hingga mampu memecah-belah masyarakat.

Dia menilai kondisi politik yang tidak stabil seperti tahun lalu lebih berimbas negatif bagi kalangan kelas menengah. Padahal kelas menengah menjadi salah satu tumpuan untuk menggerakkan bisnis di bidang ritel. Tahun lalu mereka cenderung menahan belanja mengingat kondisi politik yang kurang bersahabat.

"Jadi pokoknya kalau enggak ada tokoh kontroversi terus masyarakatnya enggak dibelah-belah itu InsyaAllah jalan bagus, itu keyakinan kita, yang men-driver tetap kelas menengah dulu," tambahnya.

Padahal tahun lalu, menurutnya bisa menjadi peluang tumbuhnya industri ritel.

"Waktu tax amnesti itu kan optimismenya tinggi banget terhadap program pemerintah. Terus gara-gara Pilgub itu langsung drop semua. Kehilangan nafsu untuk bergerak. Sebenarnya Pilgubnya enggak ada masalah cuma eksesnya itu kan membuat orang jadi apatis," tambahnya.

Dengan kondisi politik yang diharapkan lebih stabil pada 2018, kelas menengah akan merasa lebih nyaman dan aktivitas ekonomi akan mulau bergerak kembali sehingga ritel akan tumbuh lagi. (zlf/zlf)

Hide Ads