Jika dilihat dari laporan keuangan perseroan terakhir pada kuartal III-2017, posisi total aset perseroan sebesar Rp 2,5 triliun. Angka itu turun dari posisi aset di akhir 2016 sebesar Rp 2,61 triliun.
Total aset ARTI itu terdiri dari jumlah aset lancar sebesar Rp 283,09 miliar dan jumlah aset tidak lancar Rp 2,25 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) B Bur Maras menjelaskan, untuk menggarap proyek tersebut akan mencari pendanaan dari negara lain. Menurutnya sudah ada investor dari 3 negara yang sudah tertarik mendanai proyek tersebut.
"Nah, sudah terjadi saya bicara dengan Jepang, saya bicara dengan Korea (Selatan), saya bicara dengan China. Tiga-tiganya berebut mau danai, bagus ini karena menguntungkan jadi berebut," tuturnya saat berbincang dengan detikFinance.
Meski begitu hingga kuartal III-2017, ARTI mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,23 miliar. Angka itu naik 44,05% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 1,55 miliar.
Namun pendapatan ARTI justru menurun dari Rp 169,19 miliar di kuartal III-2016 menjadi Rp 162,94 miliar. Meskipun beban pokok pendapatan juga turun dari Rp 89,8 miliar menjadi Rp 81,9 miliar.
Porsi pendapatan perseroan paling besar dari penyewaan bangunan dan jasa terkait sebesar Rp 64,46 miliar. Lalu kedua dari penyewaan rig dan peralatan minyak Rp 53,96 miliar, kemudian jasa konsultan perminyakan dan tenaga ahli sebesar Rp 40,76 dan terakhir dari jasa perminyakan lainnya sebesar Rp 3,7 miliar. (dna/dna)