-
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut kinerja dalam tiga tahun masa kerjanya di kabinet kerja tidak semata-mata hanya menenggelamkan kapal maling ikan. Di sisi lain, kinerja yang pelru disoroti adalah naiknya ekspor ikan dan stok ikan.
"Jangan tolong beritanya KKP cuma penenggelaman kapal, tidak benar 3 tahun hanya penenggelaman kapal, stok ikan naik. Ekspor walaupun turun dibandingkan negara lain tapi jauh lebih baik," kata Susi dalam Konferensi Pers di Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, seperti ditulis Jumat (12/1/2018).
Lebih lanjut, Susi mengatakan, mengenai penenggalaman kapal maling ikan juga sudah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin. Penenggelaman kapal, kata Jokowi, merupakan bentuk penegakkan hukum ditunjukkan kepada para pencuri ikan bahwa pemerintah tidak main-main membasmi illegal fishing.
"Penenggelaman kapal, Pak Jokowi jelaskan saat press conference (sudah) cukup," tambah Susi.
Selain itu, Susi juga cukup banyak mengunggah video di akun Youtubenya terkait aksi penenggelaman kapal maling ikan. Aksi ini mampu meningkatkan stok ikan dalam negeri dan nilai tikar nelayan yang berimbas kepada kenaikan kesejahteraan nelayan.
"Di Youtube saya sejak 2015 banyak sekali jelaskan itu dari awal sampai akhir sebetulnya penenggelaman sudah banyak dibahas. Sudah tidak perlu dibahas karena stok ikan naik, tangkapan naik, budidaya naik, nilai tukar nelayan naik dan tetap bertahan dan lain sebagainya menuju perbaikan ekonomi perikanan Indonesia," kata Susi.
Kinerja ekspor produk perikanan Indonesia Januari sampai dengan November 2017 sebesar US$ 4,09 miliar dengan volume ekspor 979.910 ton. Tren ekspor Januari-November 2017 mengalami kenaikan 8,12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,78 miliar
Jika dilihat tren 5 tahun ke belakang, 2012-2017 naik 1,71% per bulan dengan kenaikan volume 1,63% per bulan.
"Nilai ekspor naik 8,13% dari US$ 3,78 miliar di 3016 menjadi US$ 4,09 miliar di 2017," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo.
Di sisi lain, nilai dan volume impor sampai dengan November 2017 mencapai US$ 433.380 dan 346.350 ton. Tren impor Januari-November 2017 mengalami kenaikan 14,43% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Akan tetapi, hal ini tidak berpengaruh terhadap nilai neraca perdagangan karena persentase impor hanya 10,31% terhadap nilai ekspor.
"Hal ini menunjukkan kenaikan nilai impor tidak berpengaruh terhadap nilai neraca perdagangan," kata Nilanto.
Selama periode 2012-2016, tren tahunan nilai ekspor mengalami kenaikan 2,45% dan impor mengalami penurunan 1,89%. Namun dari sisi volume ekspor tren tahunnannya mengalami penurunan 3,23%. Akan tetapi penurunan volume tidak berpengaruh pada nilai ekspor.
Hal ini dikarenakan meningkatnya harga produk perikanan serta produk yang turun volume ekspornya adalah produk dengan harga rendah.
Dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti China, Thailand, Vietnam, dan Filipina tren pertumbuhan nilai ekspor dan neraca perdagangan Indonesia lebih tinggi selama periode 2012-2p16. Pertumbuhan nilai ekspor tercatat 2,31% per tahun dalam periode 2012-2016 dan pertumbuhan neraca perdagangan naik 2,67% per tahun.
Sedangkan pertumbuhan nilai ekspor China naik 2,29% per tahun dan neraca perdagangan tumbuh 0,60% per tahun. Kemudian Vietnam nilai ekspornya naik 1,45% per tahun dan neraca perdagangannya turun 15,14% per tahun. Sedangkan Filipina nilai ekspornya naik 0,32% dan neraca perdagangan turun 6,75%.
Berdasarkan komoditas utama yang diperdagangkan, tren nilai ekspor Januari-November 2016-2017 mengalami kenaikan untuk komoditas udang 0,53%, tuna tongkol cakalang 18,57%, rajungan dan kepiting 29,46%, cumi sotong gurita 16,54%, rumput laut 23,35%, dan lainnya naik 3,61%.
Tujuan utama pasar ekspor mengalami kenaikan ke Amerika Serikat (AS) 12,82%, Jepang naik 8,31%, Asia Tenggara naik 3,42%, China naik 11,28%, dan Uni Eropa naik 9,38%.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo ada sebanyak 363 kapal yang ditenggelamkan selama 2014-2017. Kapal-kapal tersebut berasal dari berbagai macam negara.
"Total penenggelaman 2014-2017 ada 363 kapal," kata Nilanto.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, kapal yang paling banyak ditenggelamkan berasal dari negara Vietnam. Selanjutnya berasal dari Filipina, diikuti Malaysia dan seterusnya.
Rinciannya adalah Vietnam sebanyak 188 kapal, Filipina 77 kapal, Malaysia 52 kapal, Thailand 22 kapal, Indonesia 19 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 1 kapal, Laos 1 kapal dan negara lainnya 1 kapal.
Sementara itu, ia memaparkan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap seluruh pelanggaran. Sehingga tidak membeda-bedakan pelaku illegal fishing.
"Jadi teman-teman sekalian apabila ada yang melanggar di laut dan ditangkap kapal ikannya bendera apa saja akan kita proses," pungkasnya.
Susi membangun sejumlah Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) untuk menggenjot sektor perikanan. Beberapa SKPT tersebut terletak di daerah terluar.
Pertama, SKPT Natuna yang sudah selesai dibangun dengan segala fasilitas pendukungnya. Di SKPT Natuna sudah terdapat kapal 60 unit. Selain itu, sebanyak 60 paket alat penangkapan ikan (API) juga sudah dikirim.
Di SKPT Natuna juga terdapat cold storage sebagai sarana penyimpanan hasil tangkapan ikan, dermaga 195x6 meter, drainase, trotoar dan beberapa fasiltas pendukung lainnya.
"SKPT Natuna selesai, mudah-mudahan Presiden berkenan meresmikan," ujar Dirjen Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja.
Kemudian ada SKPT Sebatik yang sudah dilengkapi dengan pelelangan ikan, API, balai nelayan, bangunan ice flake, hingga cold storage. Selanjutnya, ada SKPT Merauke juga sudah apik dengan dilengkapi kios-kios, penambahan daya listrik, pelelangan ikan, ice flake machine, dan dermaga.
"Merauke ini selesai juga Alhamdulillah kapal-kapal juga sudah terbagi," kata Sjarief.
Tidak hanya itu, ada SKPT Saumlaki yang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, antara lain pengadaan peralatan kantor dan mebel, instalasi jaringan air, hingga kelanjutan bangunan fisik yang masih akan terus dilakukan.
Selain SKPT, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga membangun sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI), antara lain di Musi Banyuasin, Kampar, Mahakam di Kutai Kartanegara, Kapuas Hulu, dan Samosir.
Langkah Susi menenggelamkan kapal asing pencuri ikan bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak kapal nelayan dari negara lain yang tidak berhenti mencuri ikan di laut Indonesia.
Sumber daya perikanan yang melimpah membuat mereka tertarik mengambil ikan di laut Indonesia.
"Di daerah perairan kita sering kedapatan tamu yang tidak pernah ketok pintu. Meski sudah dilakukan penenggelaman dengan berbagai macam cara, toh kapal asing tadi tetap masuk ke dalam. Artinya sumber daya perikanan kita banyak, jauh lebih bagus dari mereka. Kenapa tidak menangkap di perairanya sendiri," kata Nilanto.
Nilanto menambahkan, tantangan untuk mengawasi laut Indonesia dari kapal pencuri ikan bukan hal yang mudah. Selain menggunakan kapal pengawas, pemanfaatan teknologi juga dibutuhkan.
"Ini memang tantangan, luas laut yang demikian besar membutuhkan sarana prasarana teknologi metodologi sebaik mungkin agar kita bisa memastikan agar supaya laut itu selama 24 jam bisa terawasi," ujar Nilanto.
Mengenai kemungkinan penenggelaman kapal di tahun ini, Nilanto menyebutkan, bahwa ia mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Pesan presiden kan jelas sekali," katanya.
Menurut catatan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), 127 kapal maling ikan sepanjang 2017. Kapal yang ditenggelamkan tersebut berasal dari Indonesia hingga Thailand. Rinciannya, 90 kapal dari Vietnam, 19 kapal dari Filipina, 13 kapal dari Malaysia, 1 kapal dari Thailand dan 4 kapal dari Indonesia.
Modus pencurian ikan di laut Indonesia terbilang beragam. Pencurian ikan di laut tidak hanya murni dilakukan oleh kapal asing yang melintasi laut Indonesia.
Nilanto mengungkapkan, ada juga modus pencurian ikan yang melibatkan kapal Indonesia dilakukan di laut lepas. Di bagian laut yang mendekati wilayah perbatasan ini dilakukan pengalihan ikan dari kapal Indonesia ke kapal asing.
Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah pimpinan Menteri Susi Pudjiastuti melakukan berbagai cara untuk menjaga laut RI dari maling ikan.
"Sekarang modusnya mereka menunggu di batas ZEE di laut lepas. Jadi kalau kapal-kapal Indonesia bergerak ke laut lepas kita pantau dengan segala macam metode," kata Nilanto.
Nilanto menambahkan, pihaknya melaksanakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga undang-undang untuk memberantas illegal fishing. Kerja sama dengan beberapa pihak terkait juga dilakukan untuk menjaga sumber daya perikanan Indonesia.
"Kita bekerja sama dengan semua unsur, semua pihak, baik dalam maupun luar negeri untuk memastikan sumber daya kita dalam keadaan sehat yang sesungguhnya," ujar Nilanto.
Mengenai rencana penenggelaman kapal di tahun ini, Nilanto menambahkan, dilakukan kepada kapal yang sudah ditetapkan keputusan hukumnya atau inkcracht.
"Ya semua kan nunggu inkracht dulu," tambahnya.