Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta, kejadian tersebut tentu menimbulkan duka, namun tidak secara langsung mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Yang penting infrastruktur perdagangan bursa masih berjalan secara normal. Buktinya hari ini IHSG masih menguat," tuturnya kepada detikFinance, Selasa (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi pelaku pasar sentimen seperti kondisi perekonomian baik dalam maupun luar negeri hingga kondisi keuangan emiten jauh lebih diperhatikan. Untungnya pas kejadian kemarin, sentimen global cukup mendukung pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Hal ini disebabkan oleh menguatnya harga komoditas dunia yang dipengaruhi oleh faktor depresiasi mata uang dolar AS. Ketika terjadi sentimen negatif akibat hasil neraca perdagangan per Desember yang defisit, serta tragedi ambruknya selasar pada Tower II Bursa Efek Indonesia, IHSG sempat mengalami koreksi sehat," tuturnya.
Jatuhnya selasar Gedung BEI juga diyakini tidak membuat investor asing risih berinvestasi di pasar modal Indonesia. Sebab pihak BEI memastikan bahwa sistem perdagangan saham tidak terganggu dan masih berjalan normal.
Seperti pada perdagangan kemarin, investor asing masih tercatat melakukan aksi beli. Hingga akhir perdagangan tercatat net buy mencapai Rp 2,33 triliun. (dna/dna)