Demikian disampaikan oleh Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Sri Noerhidajati dalam acara Property Outlook 2018 di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).
Sri mengatakan, realisasi pertumbuhan kredit properti ini mengindikasikan adanya perbaikan pertumbuhan kredit properti di tahun mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan kredit properti tahun ini diyakini akan semakin membaik seiring adanya perbaikan ekonomi, utamanya meningkatnya harga komoditas seperti batu bara dan CPO pada tahun ini. Hal ini seiring dengan properti yang masih menjadi pilihan utama dalam berinvestasi.
"Pengaruh harga komoditi itu sangat pengaruh ke kredit properti. Di Kalimantan misalnya kemarin yang terdampak. Harga batu bara turun, sehingga NPL (non performing loan) atau kredit macet di sana tumbuh cukup tinggi waktu itu (harga komoditas turun)," jelasnya.
Seiring dengan perbaikan pada ekonomi makro, sentimen pertumbuhan kredit properti tahun ini juga dipengaruhi oleh berlangsungnya Pilkada dan persiapan Pemilu atau tahun politik yang berlangsung tahun ini. (eds/ara)