Menurut Riyono, Ketua Aliansi Nelayan Indonesia, aksi ini adalah yang kedua setelah sebelumnya, 8 Desember 2017, mereka menggelar demo menentang larangan cantrang. Jumlah pendemo yang hadir sekitar 15.000 orang dan mereka menuntut penggunaan cantrang dilegalkan.
"Jumlah pendemo sekitar 15.000 orang di depan Istana. Kami menuntut hal yang sama yaitu melegalkan penggunaan cantrang," ujar Riyono kepada detikFinance, Rabu (17/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mereka yang hadir bukan cuma nelayan, tapi juga ada pengusaha perikanan, kru bongkar muat di pelabuhan perikanan, hingga istri-istri nelayan. Ada yang dari Tegal, Pati, Lamongan, Tuban, Pamekasan, Probolinggo, hingga Kalimantan Barat dan Riau.
Hingga berita ini diturunkan pukul 13.00 WIB, aksi demo menentang larangan cantrang tersebut masih berlangsung. Sebagai informasi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberi toleransi penggunaan cantrang hingga akhir Desember 2017, dan mulai Januari 2018 hingga seterusnya cantrang tidak boleh dipakai lagi.
Berjalan beriringan dengan kebijakan itu, Susi juga membagi-bagi alat tangkap ramah lingkungan kepada para nelayan dan bantuan kapal perikanan.
![]() |