Keputusan tersebut didapat usai adanya pertemuan antara nelayan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung di Istana Merdeka.
Pertemuan yang diagendakan pada pukul 14:00 WIB berjalan cukup lama, setidaknya sekitar pukul 16:30 WIB baru selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi Demo Nelayan
Foto: Agung Pambudhy
|
Menurut Riyono, Ketua Aliansi Nelayan Indonesia, aksi ini adalah yang kedua setelah sebelumnya, 8 Desember 2017, mereka menggelar demo menentang larangan cantrang. Jumlah pendemo yang hadir sekitar 15.000 orang dan mereka menuntut penggunaan cantrang dilegalkan.
Mereka yang hadir bukan cuma nelayan, tapi juga ada pengusaha perikanan, kru bongkar muat di pelabuhan perikanan, hingga istri-istri nelayan. Ada yang dari Tegal, Pati, Lamongan, Tuban, Pamekasan, Probolinggo, hingga Kalimantan Barat dan Riau.
Jokowi dan Susi Cari Solusi
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
|
Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, ada sekitar lima nelayan sebagai perwakilan yang didampingi oleh Bupati Tegal Enthus Susmono, Plt Wali Kota Tegal Nursoleh. Turut hadir juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Bupati Tegal, Enthus Susmono mengatakan, kedatangannya ke komplek istana presiden untuk mencari jalan keluar terkait dengan penggunaan cantrang dalam menangkap ikan.
Enthus menjelaskan, di Kabupaten Tegal sendiri tidak ada masalah dengan cantrang, lantaran nelayan di sana masih dalam kategori tradisional. Rencananya, pertemuan ini untuk mencari solusi nelayan cantrang yang berada di lokasi Kota Tegal, Batang, Rembang, dan Pati.
Sementara itu, Plt Wali Kota Tegal Nursoleh mengatakan, pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Tegal diperintahkan untuk diperbolehkannya penggunaan cantrang. Namun, untuk lebih jelas teknis implementasinya seperti apa akan dibahas dalam pertemuan siang ini.
Dia menuturkan, hasil uji petik yang dilakukan lima lembaga juga menyebutkan bahwa cantrang tidak merusak ekosistem laut.
Gemuruh Pendemo Terdengar Sampai Komplek Istana
Foto: Agung Pambudhy
|
Suara lantang yang keluar dari toa jelas terdengar hingga taman yang berada di tengah-tengah komplek istana presiden.
Saat demo berlangsung, ada cerita dari nelayan asal Lamongan, Jawa Timur, yang sembunyi -sembunyi menggunakan Cantrang saat mencari ikan.
Nelayan asal Belimbing Lamongan, Kasmari, menjelaskan pendapatannya turun dari biasa melaut menghasilkan Rp 3 juta menjadi hanya Rp 1 juta karena tidak menggunakan cantrang.
Alhasil, Kasmari yang harus menafkahi lima orang anggota keluarga, terpaksa sembunyi -sembunyi menggunakan cantrang.
Menurutnya, cantrang merupakan alat tradisional yang sudah lama dia gunakan. Dengan menggunakan cantrang Kasmari menjelaskan, banyak jenis ikan dari perairan laut dangkal dan dalam bisa ditangkap.
Akhirnya Susi Sambangi Pendemo
Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance
|
Susi yang mengenakan kemeja berwarna merah dan celana panjang bahan berwarna hitam berjalan menuju ke arah pendemo. Susi tampak semringah, didampingi Plt Wali Kota Tegal, Nursoleh.
Saat Susi sampai, para pendemo menyambutnya dengan selawat. Mereka tak berhenti mengucapkan selawat sampai Susi naik ke mobil komando. Setelah susi sudah di atas mobil komando, para pendemo pun duduk kembali.
Saat mendatangi para pensemo, wanita asal Pangandaran Jawa Barat ini langsung naik ke atas mobil komando.
Susi mendengarkan orasi dari perwakilan nelayan yang mengumumkan pada rekan-rekannya hasil pertemuan dengan Jokowi dan Susi di istana sebelumnya.
Susi yang bediri di atas mobil komando di tengah-tengah ribuan pendemo belum mengucapkan sepatah kata pun.
Nelayan Umumkan Kapal Cantrang Boleh Digunakan
Foto: Hendra Kusuma
|
Perwakilan pendemo, Hadi Santoso, yang ikut mendampingi Susi di mobil Komando, mengatakan dari pertemuan tadi dengan Presiden Jokowi, kapal cantrang boleh melaut lagi.
"Sebetulnya tadi Pak jokowi mau langsung, tapi ada tamu jadi ya yang datang Ibu Susi. Cantrang boleh melaut lagi tanpa batasan," kata Hadi kepada massa pendemo di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Hadi menambahkan, berdasarkan pembicaraan di Istana, masa penggunaan kapal cantrang diperpanjang, namun nelayan tidak boleh menambah kapal.
Sedangkan bagi nelayan yang mau beralih dari cantrang akan dibantu pendanaan dari bank.
"Jadi diperpanjang tanpa batasan waktu tapi tidak boleh nambah kapal. Yang kedua bagi yang mau beralih alat tangkap akan dibantu pendanaan dari perbankan," tutur Hadi.
Susi Ingin Laut RI Dikuasai Nelayan Indonesia
Foto: Fuad Hasim/Infografis-detikcom
|
Susi mengatakan, kapal cantrang diperbolehkan kembali melaut dengan catatan tidak boleh tambah kapal.
Pernyataan Susi pun langsung disambut sorak sekitar ribuan nelayan yang ikut demo di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Setuju," teriakan para nelayan.
"Kemudian tidak boleh ada kapal tambahan lagi," kata Susi.
Dengan diperbolehkannya cantrang untuk digunakan nelayan, Susi Pudjiastuti ingin nelayan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Di atas mobil komando di tengah-tengah ribuan para pendemo, yang mayoritas nelayan itu, dengan lantang Susi berseru meminta mereka menjadi penguasa laut Indonesia, bukan asing.
Kebijakan Susi ini disambut gembira para pendemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, yang menolak larangan penggunaan alat tangkap ikan itu.
Contohnya Trio, nelayan dari Rembang, Jawa Tengah, yang mengaku lega bisa bekerja lagi setelah sebulan nganggur tidak melaut. Alhasil, Trio terpaksa memenuhi kebutuhan keluarga dengan berutang.
Setelah Susi mengizinkan lagi penggunaan cantrang, Trio akan kembali mengurus surat izin melaut. Fuad, nelayan asal Brebes, mengaku senang dengan kebijakan Menteri Susi. Dia menjelaskan, setuju dengan persyaratan yang diberikan dan akan memulai proses surat izin untuk melaut.
Halaman 2 dari 7