Kapal Cantrang Boleh Melaut Lagi

Kapal Cantrang Boleh Melaut Lagi

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 18 Jan 2018 07:54 WIB
Kapal Cantrang Boleh Melaut Lagi
Foto: Imam Suripto/detikcom
Jakarta - Pemerintah akhirnya memperbolehkan kapal-kapal cantrang milik nelayan kembali beroperasi di laut Indonesia.

Keputusan tersebut didapat usai adanya pertemuan antara nelayan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung di Istana Merdeka.

Pertemuan yang diagendakan pada pukul 14:00 WIB berjalan cukup lama, setidaknya sekitar pukul 16:30 WIB baru selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak cerita lengkapnya:

Aksi Demo Nelayan

Foto: Agung Pambudhy
Jauh sebelum adanya keputusan yang memperbolehkan kapal cantrang beroperasi, para nelayan menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta. Mereka berkumpul persis di depan pintu masuk kawasan Monas sebelah barat, yang berhadapan dengan Istana Merdeka.

Menurut Riyono, Ketua Aliansi Nelayan Indonesia, aksi ini adalah yang kedua setelah sebelumnya, 8 Desember 2017, mereka menggelar demo menentang larangan cantrang. Jumlah pendemo yang hadir sekitar 15.000 orang dan mereka menuntut penggunaan cantrang dilegalkan.

Mereka yang hadir bukan cuma nelayan, tapi juga ada pengusaha perikanan, kru bongkar muat di pelabuhan perikanan, hingga istri-istri nelayan. Ada yang dari Tegal, Pati, Lamongan, Tuban, Pamekasan, Probolinggo, hingga Kalimantan Barat dan Riau.

Jokowi dan Susi Cari Solusi

Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Setelah dari pagi melakukan aksi, Presiden Jokowi akhirnya menerima beberapa perwakilan nelayan untuk berdialog sekaligus mencari solusi mengenai penggunaan kapal dengan alat tangkap cantrang.

Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, ada sekitar lima nelayan sebagai perwakilan yang didampingi oleh Bupati Tegal Enthus Susmono, Plt Wali Kota Tegal Nursoleh. Turut hadir juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Bupati Tegal, Enthus Susmono mengatakan, kedatangannya ke komplek istana presiden untuk mencari jalan keluar terkait dengan penggunaan cantrang dalam menangkap ikan.

Enthus menjelaskan, di Kabupaten Tegal sendiri tidak ada masalah dengan cantrang, lantaran nelayan di sana masih dalam kategori tradisional. Rencananya, pertemuan ini untuk mencari solusi nelayan cantrang yang berada di lokasi Kota Tegal, Batang, Rembang, dan Pati.

Sementara itu, Plt Wali Kota Tegal Nursoleh mengatakan, pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Tegal diperintahkan untuk diperbolehkannya penggunaan cantrang. Namun, untuk lebih jelas teknis implementasinya seperti apa akan dibahas dalam pertemuan siang ini.

Dia menuturkan, hasil uji petik yang dilakukan lima lembaga juga menyebutkan bahwa cantrang tidak merusak ekosistem laut.

Gemuruh Pendemo Terdengar Sampai Komplek Istana

Foto: Agung Pambudhy
Aksi demo nelayan yang berlangsung di kawasan Monas ini hanya memiliki jarak kuran lebih 500 meter ke Istana Merdeka yang menjadi tempat pertamuan antara Jokowi dengan para nelayan.

Suara lantang yang keluar dari toa jelas terdengar hingga taman yang berada di tengah-tengah komplek istana presiden.

Saat demo berlangsung, ada cerita dari nelayan asal Lamongan, Jawa Timur, yang sembunyi -sembunyi menggunakan Cantrang saat mencari ikan.

Nelayan asal Belimbing Lamongan, Kasmari, menjelaskan pendapatannya turun dari biasa melaut menghasilkan Rp 3 juta menjadi hanya Rp 1 juta karena tidak menggunakan cantrang.

Alhasil, Kasmari yang harus menafkahi lima orang anggota keluarga, terpaksa sembunyi -sembunyi menggunakan cantrang.

Menurutnya, cantrang merupakan alat tradisional yang sudah lama dia gunakan. Dengan menggunakan cantrang Kasmari menjelaskan, banyak jenis ikan dari perairan laut dangkal dan dalam bisa ditangkap.

Akhirnya Susi Sambangi Pendemo

Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance
Usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu nelayan cantrang di Istana Merdeka, Jakarta, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bertemu massa pendemo nelayan. Para pendemo berada di kawasan monas pintu sebelah barat, tepat di depan Istana Merdeka.

Susi yang mengenakan kemeja berwarna merah dan celana panjang bahan berwarna hitam berjalan menuju ke arah pendemo. Susi tampak semringah, didampingi Plt Wali Kota Tegal, Nursoleh.

Saat Susi sampai, para pendemo menyambutnya dengan selawat. Mereka tak berhenti mengucapkan selawat sampai Susi naik ke mobil komando. Setelah susi sudah di atas mobil komando, para pendemo pun duduk kembali.

Saat mendatangi para pensemo, wanita asal Pangandaran Jawa Barat ini langsung naik ke atas mobil komando.

Susi mendengarkan orasi dari perwakilan nelayan yang mengumumkan pada rekan-rekannya hasil pertemuan dengan Jokowi dan Susi di istana sebelumnya.

Susi yang bediri di atas mobil komando di tengah-tengah ribuan pendemo belum mengucapkan sepatah kata pun.

Nelayan Umumkan Kapal Cantrang Boleh Digunakan

Foto: Hendra Kusuma
Setelah berada di atas mobil komando. Susi Pudjiastuti melihat sekaligua mendengar secara jelas terkait dengan diumumkannya hasil kesepakatan pertemuan antara nelayan dengan Presiden Jokowi.

Perwakilan pendemo, Hadi Santoso, yang ikut mendampingi Susi di mobil Komando, mengatakan dari pertemuan tadi dengan Presiden Jokowi, kapal cantrang boleh melaut lagi.

"Sebetulnya tadi Pak jokowi mau langsung, tapi ada tamu jadi ya yang datang Ibu Susi. Cantrang boleh melaut lagi tanpa batasan," kata Hadi kepada massa pendemo di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Hadi menambahkan, berdasarkan pembicaraan di Istana, masa penggunaan kapal cantrang diperpanjang, namun nelayan tidak boleh menambah kapal.

Sedangkan bagi nelayan yang mau beralih dari cantrang akan dibantu pendanaan dari bank.

"Jadi diperpanjang tanpa batasan waktu tapi tidak boleh nambah kapal. Yang kedua bagi yang mau beralih alat tangkap akan dibantu pendanaan dari perbankan," tutur Hadi.


Susi Ingin Laut RI Dikuasai Nelayan Indonesia

Foto: Fuad Hasim/Infografis-detikcom
Nelayan akhirnya diperbolehkan melaut dengan kapal cantrang. Meski dibolehkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya syarat.

Susi mengatakan, kapal cantrang diperbolehkan kembali melaut dengan catatan tidak boleh tambah kapal.

Pernyataan Susi pun langsung disambut sorak sekitar ribuan nelayan yang ikut demo di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Setuju," teriakan para nelayan.

"Kemudian tidak boleh ada kapal tambahan lagi," kata Susi.

Dengan diperbolehkannya cantrang untuk digunakan nelayan, Susi Pudjiastuti ingin nelayan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Di atas mobil komando di tengah-tengah ribuan para pendemo, yang mayoritas nelayan itu, dengan lantang Susi berseru meminta mereka menjadi penguasa laut Indonesia, bukan asing.

Kebijakan Susi ini disambut gembira para pendemo di depan Istana Merdeka, Jakarta, yang menolak larangan penggunaan alat tangkap ikan itu.

Contohnya Trio, nelayan dari Rembang, Jawa Tengah, yang mengaku lega bisa bekerja lagi setelah sebulan nganggur tidak melaut. Alhasil, Trio terpaksa memenuhi kebutuhan keluarga dengan berutang.

Setelah Susi mengizinkan lagi penggunaan cantrang, Trio akan kembali mengurus surat izin melaut. Fuad, nelayan asal Brebes, mengaku senang dengan kebijakan Menteri Susi. Dia menjelaskan, setuju dengan persyaratan yang diberikan dan akan memulai proses surat izin untuk melaut.


Halaman 2 dari 7
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads