Bakrieland Gandeng Kontraktor China Garap Properti di Jakarta dan Surabaya

Bakrieland Gandeng Kontraktor China Garap Properti di Jakarta dan Surabaya

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 19 Jan 2018 18:28 WIB
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berencana menggarap proyek perumahan besar atau township dan city property di kawasan Jakarta dan Surabaya. Untuk menggarap proyek tersebut perusahaan menggandeng kontraktor asing yakni China Construction First Group Corp Ltd (CCFG).

Kerjasama tersebut dituangkan dalam penandatanganan MoU yang dilakukan hari ini di Rasuna Epicentrum, Jakarta, Jumat (19/1/2017).

"Kita barusan MoU dengan CCFG yang merupakan anak usaha dari China Civil Constraction Grup yang merupakan perusahaan konstruksi terbesar di China. Dia nomor 1 di China. Operasinya di 52 negara termasuk Indonesia. Mereka sedang bangun tol Kualanamu," kata Presiden Direktur ELTY Ambono Janurianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perjanjian kerjasama tersebut, disepakati batas maksimal pembiayaan untuk konstruksi (ceiling) dari kedua proyek tersebut mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun.

Ambono menjelaskan, angka tersebut merupakan perkiraan kebutuhan dana untuk konstruksi. Sebab proyek tersebut dibangun di atas lahan milik ELTY.

"Itu batasan atau ceiling-nya. Jadi bisa saja bertahap. MoU ini masih ide dasar apa yang akan kita lakukan. Kita sudah diundang ke Beijing untuk lebih spesifik mengenal dan dibantu support sampai dengan selesai," imbuhnya.

Dia menjelaskan, untuk proyek township akan dibangun perumahan di dua lokasi di Surabaya. Lokasi pertama luas lahannya mencapai 300 hektare (ha) yang pembebasan lahannya sudah sekitar 50%, lokasi kedua luasnya mencapai 200 ha yang sudah seluruhnya dibebaskan.

Sementara untuk pembangunan city property dibangun di Jakarta dengan luas 10 ha. Nantinya di area yang masih dirahasiakan itu akan dibangun apartemen, hotel, mall dan perkantoran.

"Ini proyek jangka panjang, bukan 1 atau dua tahun. Tapi kita harap tahun depan sudah mulai konstruksi," tambahnya.

Untuk dananya sendiri akan didatangkan dalam bentuk pinjaman perbankan dari China. Namun kedua belah pihak masih berdiskusi mengenai wadah yang akan menerima pinjaman tersebut.

Ada dua opsi yang menjadi pilihan, pertama perseroan akan membentuk perusahaan patungan dengan kontraktor tersebut. Kedua pinjaman tersebut akan dilakukan oleh CCFG secara langsung sebagai kontraktor.

"Nanti setelah itu kita beli. Kita yang akan mengoperasikannya. Tapi opsi itu terbuka, karena mereka di beberapa tempat ada joint venture juga," tandasnya. (ang/ang)

Hide Ads