Soal Pengukuran Lahan Warga untuk Tol Cinere, Lurah: Saya Belum Tahu

Soal Pengukuran Lahan Warga untuk Tol Cinere, Lurah: Saya Belum Tahu

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 22 Jan 2018 14:14 WIB
Ilustrasi Jalan Tol (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Pihak Kelurahan Cinangka mengaku tidak mengetahui adanya informasi soal kegiatan pengukuran lahan di Kompleks Wismamas Pondok Cabe, Sawangan, Kota Depok, diduga terkait pengerjaan proyek Tol Cinere-Serpong.

"Saya juga belum tahu kalau soal itu," kata Lurah Cinangka, Anis Fatoni ketika berbincang dengan detikFinance di kantornya, Senin (22/1/2018).

Dia turut memastikan bahwa kelurahan belum menerima informasi dari pihak proyek tol soal adanya kegiatan pengukuran lahan yang menyasar Kompleks Wismamas itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum kalau cerita ngukur mah," lanjutnya.

Namun jika pun dilakukan pengukuran yang dimaksud, kata dia, harusnya pihak dari proyek tol tersebut menyampaikan pemberitahuan, setidaknya ke kelurahan agar dilakukan pendampingan saat proses pengukuran dilakukan.

"Ya iya lah. Kalau mau ada ukur harus dari kelurahan, ada pendampingan minimal," jelasnya.

"Nah sosialisasi aja belum. Belum sosialisasi, karena kan harus ada sosialisasi nanti yang kena mana-mana aja, dipanggil si penghuni. Ini belum," tambahnya.

Sebelumnya, salah satu warga di Kompleks Wismamas, Rohman mengaku tak nyaman dengan adanya kegiatan pengukuran lahan tersebut yang diperkirakan untuk pengerjaan proyek tol.

"Sebenernya kita warga di sini sangat resah banget ada orang ukur tanpa ada kejelasan dari mana, dari perusahaan apa," kata dia ketika berbincang dengan detikFinance di rumahnya.

Kata dia, yang dikhawatirkan nantinya warga terpaksa pindah lantaran area perumahannya dijadikan lahan proyek tol, sementara mereka belum ada persiapan karena tidak ada informasi apapun sejauh ini.

Dia meminta adanya kejelasan dari pihak proyek tol. "Misalnya (yang tergusur) kena sampai batas mana, kan ada kejelasannya aja seperti itu," ujarnya.

Warga lainnya, Narayana, juga mengatakan demikian. Dia menginginkan adanya kejelasan dari pejabat setempat.

"Itu di atas juga enggak pernah ada yang kasih tahu. RT-nya enggak pernah kasih tau, lurahnya enggak pernah kasih tahu. Kan harusnya sebelumnya disosialisasikan ke publik RT-nya dateng dulu, kemudian RW, kemudian baru kelurahan dijelaskan kenanya (gusuran) yang mana," ujar dia.

"Udah nanya (pihak RT). Pertama nanya apakah isu itu bener dia enggak bisa jawab karena masih isu. Kalau RW belum ada diskusi kayaknya. Kemudian (nanya pihak RT) siapa yang datang, yang datang ke sini," tambahnya. (dna/dna)

Hide Ads