Menurut Decky Sastra, salah satu pendiri Rawtype Riot, saat ini generasi muda tanah air tengah giat mengembangkan bisnis di berbagai segmen industri seperti fashion, teknologi dan berbagai industri kreatif lainnya.
Dengan modal sendiri, mereka berhasil mengembangkan usahanya. Meski demikian, mereka kesulitan untuk naik kelas dan bersaing dengan produk-produk impor yang mereknya sudah sangat melekat di konsumen dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kita sebenarnya sudah mulai naik dengan modal koletif. Nah, kalau pemerintah support di situ, kan powernya beda dong. Kalau sudah double power pasti impact-nya juga lebih luar biasa lagi," kata dia ditemui detikFinance di Workshop-nya di Jalan Rereng Adumanis, Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Sebenarnya, sambung Decky, RI penah mengalami booming bisnis distribution outlet (distro) beberapa tahun lalu.
Distro merupakan istilah yang umum dipakai sebagai tempat berjualan produk fashion. Saat itu banyak bermunculan produk fashion lokal yang sangat digandrungi anak muda. Sayang, momentum tersebut kurang mendapat dukungan sehingga tersalip oleh produk fashion impor.
Namun belum terlambat bagi pemerintah untuk memberikan dukungan agar produk-produk lokal bisa naik kelas dan bersaing dengan produk-produk impor.
Belajar dari merek-merek fashion anak muda dari luar negeri yang berhasil berkembang pesat hingga merambah pasar internasioanl, menurut Decky, karena didukung pemerintahnya dalam hal promosi.
"Kalau di Amerika itu ada agenda show, dia (pemerintah AS) kumpulkan semua produk satu dome (aula). Even itu memang enggak ada jualan, cuma intinya mereka presentasi. Orang umum bisa lihat ternyata produk lokal itu luar biasa," tutur dia.
Dukungan pemerintah AS terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan industri fashionnya. Hal itu bisa dirasakan hingga ke tanah air di mana banyak konsumen rela merogoh kocek jutaan rupiah demi sepotong pakaian.
"Anak-anak sekarang bisa beli kaos yang harganya jutaan. Ini sitilahnya orang yang berani beli jutaan itu kan mindset-nya. Kenapa produk luar itu berhasil? karena movement-nya didukung," sebut Decky.
Belajar dari hal tersebut, pemerintah Indonesia bisa menggelar acara-acara serupa yang memungkinkan produk lokal bisa dikenal hingga ke luar negeri.
Momentum seperti yang dilakukan Jokowi, sambung dia, diharapkan bisa lebih mempromosikan produk-produk dalam lokal agar bisa bersaing dengan produk luar negeri.
"Karena secara kualitas produk kita itu sangat bisa bersaing. Bahkan seringkali lebih baik. Tinggal bagaimana didukung movement-nya. Promosinya. Saya sih penginnya pemerintah bisa support di situ, event yang angkat tema-tema lokal," tandas dia. (dna/eds)