Manager PR & CSR PT. Pelni (Persero) Akhmad Sujadi menjelaskan, 1.000 ekor sapi yang dikirim melalui tol laut merupakan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tengara Barat (NTB) ke DKI Jakarta dengan trayek kapal NTT-Surabaya-Cirebon-Tanjung Priok.
"Kapal ternak kapasitasnya 500 ekor sapi. Saat ini trayek kapal ternak baru 1 NTT-Surabaya-Cirebon-Tanjung Priok (Jakarta). Pulang pergi Muatan sapi hanya ada dari NTT ke Jakarta," kata dia kepada detikFinance, Selasa (30/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada Tol Laut, Harga Daging Masih Mahal |
Akhmad menjelaskan, meskipun baru satu kapal, efektivitas kapal yang beroperasi namun dipandang sudah berdampak positif bagi peternak, pelaku usaha daging dan juga sapi-sapi yang diangkut. Kapal ternak bersubsidi ini sangat membantu peternak, biaya angkutan sapi dari NTT/NTB ke DKI Jakarta seharusnya Rp 1, 5 juta, namun peternak cukup membayar Rp 330 ribu per ekor. Sisanya dibayar pemerintah melalui subsidi kepada operator transportasi yang mendapat penugasan.
"Selain (ongkosnya) murah, kapal ternak ini dapat mengurangi waktu tempuh dari 14 hari menjadi 5 hari. Mencegah turunya bobot sapi dari 22 % menjadi 7-12 % bobot hidup ketika tiba di tujuan," kata dia.
Akhmad menjelaskan, kapal khusus ternak ini memudahkan pengangkutan ternak sapi cukup digiring dari truk ke kapal melalui lorong menuju ruangan yang sudah disiapkan.
"Sangat berbeda dengan sebelumnya ketika diangkut dengan kapal bukan khusus untuk ternak. Sekelompok sapi antara 4-5 ekor akan diangkat dengan jaring, lalu diangkat pakai crane dan dimasukkan ke kapal yang disekat-sekat dengan bambu. Kalau caranya seperti itu sapi stres, sehingga bobot sapi menurun drastis hingga 22 % bobot hidup ketika tiba di tujuan," jelas dia.
Selain desain kapal yang memudahkan naik turun sapi ke dalam kapal, kapal ini juga dilengkapi kleder atau petugas yang mengurus sapi dalam perjalanan. Kleder bertugas mengurus sapi mulai memberikan pakan, membersihkan kotoran, memberikan minum, untuk menjamin kesehatan sapi yang diangkut, kapal ternak juga dilengkapi dokter hewan.
"Seorang kleder akan mengawasi 50 ekor sapi, jadi dalam setiap pelayaran dari NTT/NTB ke DKI Jakarta kapal dikawal 10 orang kleder," kata dia. (dna/dna)