Jokowi Sindir Ekspor Kalah dari Tetangga, Ini Jawaban Mendag

Jokowi Sindir Ekspor Kalah dari Tetangga, Ini Jawaban Mendag

Fadhly F Rachman - detikFinance
Rabu, 31 Jan 2018 16:58 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung nilai ekspor Indonesia masih kalah dengan negara tetangganya seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam. Dia pun meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera mengevaluasi kinerja Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan, mengatakan capaian ekspor Indonesia di tahun 2017 sudah cukup tinggi, bahkan surplus. Namun, dia mengakui, bahwa memang pertumbuhannya masih relatif rendah dibandingkan negara tetangga lainnya.

"Kita sadari betul dan memang untuk mempertahankan posisi ekspor di tahun 2017 itu tidak mudah," kata pria yang akrab disapa Enggar itu dalam rapat kerjanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Enggar mengatakan, ada beberapa faktor internal dan eksternal yang membuat kinerja ekspor Indonesia lebih lambat dibanding lainnya. Di sektor internal, setiap kementerian dan lembaga masih harus disinergikan agar lebih baik.

"Lalu dinamika perdagangan luar negeri apalagi akhir-akhir ini mereka cenderung proteksionis jadi lebih sulit negosiasinya. Tapi itu tidak buat kami surut, kami tetap yakin 2018 ada perjanjian multilateral yang bisa kita selesaikan selain bilateral," kata Enggar.


Selain itu, Enggar juga menjelaskan, penyebab kalah saingnya ekspor Indonesia karena negara lain sudah membebaskan bea masuk dan keluar. Sementara, Indonesia baru mau memulai hal itu yang bekerja sama dengan beberapa negara lain, seperti Chili.

"Negara tujuan itu mengalihkan impor mereka dari sisi mereka itu dari negara yang sudah bebas bea, sudah ada perjanjiannya, Vietnam begitu agresif, Malaysia begitu luar biasa dengan Thailand, dan sekarang nyusul Kamboja itu mereka membuka diri. Sedangkan kita sudah hampir 10 tahun baru satu Chili, kendala ini lah yang harus kita tembus," terangnya.


Oleh sebab itu, Enggar mengungkapkan, untuk bisa meningkatkan kinerja ekspor itu saat ini pemerintah terus menjalin kerja sama di sektor perdagangan dengan negara lain. Ada beberapa kerja sama yang sedang dikejar, antara lain dengan, India, Bangladesh, Korea, Jepang, Srilanka, Pakistan dan lainnya

"Dengan demikian sesuai arahan presiden kita akan dorong untuk ekspor sebagai ujung tombak. Jadi dengan demikian kunci keberhasilan peningkatan ekspor adalah pada saat kita lakukan perjanjian, karena kalau tidak negara itu akan lari ke produk negara yang lebih murah. Ini yang harus kita kejar, kalau bisa kita kejar di 2018 baru bisa kita nikmati di 2019," pungkasnya. (ara/ara)

Hide Ads