Project Engineering Manager Proyek Mampang Kuningan PT Adhi Karya (Persero) Achmad Nuruddin Zain menjelaskan, target penyelesaian sudah tidak bisa diundur lagi. Dirinya pun optimistis bisa mengejar penyelesaian proyek tersebut dengan menambah alat berat dan tenaga kerja harian.
"Gimanapun harus bisa. Gimana caranya pun harus bisa. Sampai saat ini minggu ini pengerjaan masih on target dan masih positif dari rencana. Masih di atas rencana, per minggu ini sudah di atas rencana," kata dia kepada detikFinance di lokasi Proyek Pengerjaan Underpass Mampang-Kuningan di kawasan Kuningan Barat, seperti ditulis Kamis (1/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek yang dibangun sepanjang 885 meter dan lebar 16-21 meter ini akan dikebut selama dua bulan dengan penambahan 300 tenaga kerja yang dibayar harian serta tambahan 8 ekskavator dari yang hanya enam menjadi 14.
"Saat ini kita lagi dalam pengerjaan membuat tampungan untuk drainase. Drainase seluruh underpass ini akan ditampung sama dua tempat. Dua tempat itu, nanti akan menampung air yang akan dibuang ke saluran eksisting itu yang kita lagi kerjakan segera," kata dia.
Dirinya menjelaskan, beberapa hambatan kerap terjadi selama masa pembangunan proyek underpass Mampang-Kuningan, yaitu adanya delay relokasi pipa dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Harusnya PGN itu beresnya tanggal 18 November 2017 tapi baru selesai itu sekitar tanggal 20 Januari 2018. Cuma secara relokasi, mereka sudah selesai di awal Desember," kata dia.
Sementara itu hambatan lain dalam pembangunan jalur Underpass Mampang- Kuningan, Scheduler Proyek Underpass Mampang Kuningan PT Adhi Karya Alvina Mayora Nilasari menjelaskan, cuaca dan durasi angkut material yang hasrus menunggu dini hari untuk menghindari kemacetan di Jakarta.
"Ya kita kendala cuaca. Tapi cuaca tidak bisa menjadi acuan alasan tapi mau gimana lagi. Galian kan itu terpengaruh cuaca juga kita optimis dapat menyelesaikan sesuai target. Kemudian koordinasi pipa salah satunya itu, saking banyaknya kabel utilitas di bawah tanah. Kemudian kemacetan ini karena kita masukkan material itu harus jam 2-3 subuh (pagi)." katanya
"Kita kan siang masukan material enggak bisa karena kondisi lalu lintas yang seperti ini. Materialnya dari kan pabrikan dia dari daerah Cilegon kemudian daerah Cikarang, besi pabrik," imbuhnya.
Seperti diketahui, proyek yang diperkirakan menelan biaya Rp 200 miliar ini tengah dikebut pengerjaannya. Bahkan durasi kerja para pekerja ini terbagi atas dua shift, yang mengerjakan proyek pembangunan selama 24 jam.
Sebagai informasi proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan sudah sampai 86,17%. Dari hasil pantauan detikFinance, beberapa ekskavator tampak menggali tanah di perempatan lampu merah jalan di kawasan Kuningan. Tampak pula dua truk besar yang menjadi penampung tanah yang siap mengangkut tanah galian di proyek underpass Mampang-Kuningan. (ara/ara)