Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, pilihannya menyasar program hunian karena melihat ketimpangan antara si miskin dan si kaya di Jakarta yang semakin melebar. Kepemilikan aset rumah pun dianggap bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
"Jadi kita berangkat dari kenyataan bahwa banyak warga jakarta yang tidak memiliki rumah hunian. Mereka tidak memiliki hunian dan mereka mengontrak menyewa dan banyak diantara mereka practically menyewa seumur hidup berpuluh puluh tahun, dan itu merupakan kenyataan," katanya kepada detikFinance saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dengan mereka memiliki, mereka ikut terbawa sejahtera," ujarnya.
'Menghilangkan' DP pun dipilih sebagai jalan keluar agar warga bisa punya rumah yang nantinya akan disediakan. DP dipilih karena hal tersebut selalu menjadi momok bagi orang untuk membeli rumah.
"Kalau mereka sewa, secara kebutuhan, kebutuhan mereka memang terpenuhi hari ini, tapi nanti akan ada masa di mana masa tuanya, setelah mereka pensiun dan sudah tidak memiliki pekerjaan, belum tentu mereka punya kemampuan untuk terus bisa membayar sewa rumahnya. Tapi kita juga berkeinginan mereka yang bisa membeli rumah dengan pola kredit, suatu saat nanti mereka bisa lebih sejahtera. Karena nilai asetnya meningkat," terang Anies.
Baca juga: Yuk Lihat Interior Rumah DP Rp 0 Anies-Sandi |
Anies sendiri menyebut program DP Rp 0 yang digagasnya bukanlah progran penyediaan rumah, melainkan suatu mekanisme pembiayaan. Pasalnya, kata dia Pemprov DKI akan menangani program ini lewat suatu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang nantinya akan membeli rumah yang dibangun oleh pengembang, baik itu rumah tapak atau pun rumah susun, yang kemudian ditawarkan oleh Pemprov DKI kepada warga untuk bisa membeli rumah tersebut tanpa DP.
"Jadi bukan kita membangun rumah lalu kita menjualkan, atau kita sebagai penjual rumah. Lain kalau kita memiliki rumah susun, maka kita mengatur orang yang daftar. Kalau ini kita ambil," ucapnya.
"Nah kemarin alhamdulilah kita ada institusi yaitu BUMD kita yang membangun 703 unit di situ (Pondok Kelapa, Jakarta Timur), ada ukuran 36 ada ukuran 21, dan ini yang akan kemudian nanti kita beli 703 unit itu. Nah sekarang kita akan menyiapkan BLUD yang sudah jadi, nanti April besok kita akan umumkan dan nanti akan ada pembeli yang mendaftar. Nanti dari situ akan kita siapkan mekanisme pembiayaannya," jelas Anies.