"Komitmen kita adalah mulai Januari sampai Juni itu menyerap 2,2 juta ton gabah oleh Bulog. Itu kesepakatan di Rakortas. Ini akan kita kerja bersama kita dengan Mentan, BUMN, dan Kemendag," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Amran mengungkapkan, dalam rapat koordinasi terbatas telah disepakati bahwa Bulog harus menyerap gabah dari tiga jenis yang telah disepakati. Yakni, gabah dengan kualitas kadar air hingga 30%, gabah kualitas normal dan juga gabah yang digunakan untuk produksi beras premium. Namun ketiganya akan dibeli dengan harga yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyerap produksi gabah, pemerintah juga menugaskan untuk menyerap produksi pertanian jagung dan bawang. Menurutnya, saat ini harga kedua komoditas pertanian itu juga tengah anjlok. Untuk itu ketiga-tiganya (gabah, bawang dan jagung) disepakati akan diserap oleh Bulog.
"Jadi Pemerintah benar-benar melindungi petani. Buktinya sekarang jagung kita juga sudah ekspor, kita tidak impor lagi. Dulu kita 3,6 juta kita impor. Bawang juga kita sepakat serap sebanyak-banyaknya, dan kita berusaha ekspor itu harga 15 ribu/kg, itu kesepakatan kita," pungkasnya. (eds/hns)