Sri Mulyani Pamer Ekonomi 2017 di Depan Ratusan Investor

Sri Mulyani Pamer Ekonomi 2017 di Depan Ratusan Investor

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 07 Feb 2018 11:48 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan data ekonomi Indonesia sepanjang 2017 yang berhasil tumbuh di level 5,07%.

Hal tersebut diungkapkannya pada saat menjadi pembicara kunci di acara Mandiri Invesment Forum 2018 yang dihadiri oleh 600 peserta dari berbagai investor. Di mana sekitar 70 orang investor asing dan sisanya adalah lokal.

"Kesejahteraan Indonesia nantinya tergantung dukungan anda, karena Indonesia sudah menuju arah pertumbuhan yang benar," kata Sri Mulyani, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu tumbuh di level 5,07% dengan tingkat inflasi sebesar 3,61% atau lebih rendah dari asumsi, serta nilai tukar rupiah yang terkendali.

"Kinerja ekonomi Indonesia di 2017 sudah lebih baik, tahun lalu mempertahankan momentum di 5,07%, ini didukung konsumsi yang stabil, investasi yang menguat, dan ekspor yang tumbuh," tambah dia.

Sri Mulyani bilang, industri manufaktur nasional juga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) baik sektor makanan, minuman, tekstil, hingga peralatan mesin berhasil tumbuh kuat. Bahkan, sektor perdagangan menguat karena didukung ekspor dan impor serta seiring berkembangnya ekonomi digital.

Dengan momentum yang tercipta di tahun lalu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 akan berada di level 5,4%.

"Adanya momentum pertumbuhan investasi dan ekspor, kita berharap 2018 pertumbuhan ekonomi 5,4%, didukung oleh semua sektor, khususnya sektor yang sebelumnya menderita akibat penurunan harga komoditas," tambah dia.

Meski demikian, Sri Mulyani juga mengingatkan kepada khalayak bahwa global masih memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional, mulai dari geopolitik di Semenanjung Korea, Timur Tengah, hingga kebijakan-kebijakan normalisasi yang dilakukan oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

Wanita yang akrab disapa Ani ini juga meminta kepada para seluruh pelaku usaha untuk tidak menganggap faktor eksternal tersebut secara berlebihan. Pasalnya, Indonesia sudah memiliki pondasi perekonomian yang kuat.

"Dengan ekonomi global yang terdampak kita harus bisa mengakui hal itu tapi tidak perlu khawatir berlebihan, Indonesia memiliki pondasi yang kuat," tutup dia. (dna/dna)

Hide Ads