Berkat aksi korporasi ini , saham ASII pagi tadi sempat menyentuh level Rp 8.300. Meskipun pada penutupan perdagangan berakhir di level yang sama dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 8.200.
Menurut Kepala Riset Equator Sekuritas David Sutyanto aksi korporasi itu adalah upaya diversifikasi bisnis yang biasa bagi ASII. Meski nilai investasinya Rp 2 triliun, namun angka itu tergolong kecil dibandingkan nilai kekayaan bisnis ASII.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika melihat laporan keuangan perseroan pada kuartal III-2017, jumlah aset ASII mencapai Rp 291 triliun, terdiri dari jumlah aset lancar Rp 119 triliun dan jumlah aset tidak lancar Rp 172 triliun. Sementara jumlah ekuitas perseroan sebesar Rp 148,9 triliun.
Menurut David, ASII menyuntik modal ke Go-Jek hanya untuk diversifikasi usaha, sehingga dampaknya pun netral bagi pergerakan saham.
"Dia menyadari otomotif tidak bisa selamanya dia pegang. Banyak sekali perusahaan sekelas dunia yang tetap di satu jenis usaha gagal. Akhrinya dia berusaha diversifikasi. Ya salah satunya ke startup, media, properti ataupun infrastruktur," terangnya.
(hns/hns)