Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keberhasilan pembangunan berskala besar tergantung pada perkembangan sistem transportasinya. Sayangnya transportasi masih menjadi kendala dan membuat masyarakat enggan memanfaatkannya.
Namun dia percaya dengan konsep hunian TOD akan mampu mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Bahkan Budi yakin pangsa pasar transportasi umum bisa mencapai 60%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi yakin, dengan mengembangkan TOD di beberapa stasiun di Jabodetabek masalah transportasi terutama kemacetan lalu lintas akan berkurang seiring dengan berkurangnya penggunaan mobil sendiri. Sebab bagi penghuni TOD akan lebih nyaman menggunakan angkutan umum.
"TOD akan menciptakan lingkungan yang mudah dijangkau karena transportasi umum dapat diakses dalam waktu sekitar 1 km. Ini sekitar 5 sampai 10 menit dalam jarak berjalan kaki," imbuhnya.
Budi memaparkan ada beberapa wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan TOD di antaranya Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Cibubur, dan Stasiun Tanah Abang. Pengembangan TOD juga bisa dilakukan di terminal bis salah satunya di Terminal Poris Plawad.
"Untuk mempercepat pelaksanaannya, saya sudah memberikan tugas kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mempercepat proses pengembangan TOD di wilayah Jabodetabek. Tentunya prosesnya harus sesuai dengan peraturan dan juga lebih dikoordinasi kepada pemerintah daerah," tambahnya.
Meski begitu dirinya mengakui untuk mengembangkan TOD dibutuhkan dukungan dari banyak pemangku kepentingan. Tantangannya dimulai dari tahap perencanaan hingga operasi.
"Di Jakarta, saat ini kami telah mengembangkan banyak infrastruktur transportasi utama. Ada MRT, dua jalur LRT yaitu LRT Jabodebek dan LRT di dalam Jakarta," pungkasnya. (ang/ang)