YLKI: Proyek Infrastruktur Seperti Angkot Kejar Setoran

YLKI: Proyek Infrastruktur Seperti Angkot Kejar Setoran

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2018 11:18 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai maraknya kecelakaan proyek infrastruktur menunjukkan perencanaan tidak dilakukan secara matang. Padahal, kecelakaan tersebut menimbulkan banyak korban jiwa.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, selain tidak direncanakan secara matang, kecelakaan ini juga menunjukkan tidak adanya pengawasan yang ketat.

"Kecelakaan konstruksi terhadap proyek infrastruktur yang terjadi secara beruntun, dengan puluhan korban melayang, membuktikan hal itu. Kecelakaan konstruksi sebagian terbukti karena kegagalan konstruksi (construction failure). Ini membuktikan proyek konstruksi tersebut tidak direncanakan dengan matang dan atau pengawasan yang ketat dan konsisten," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (20/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulus mengibaratkan, percepatan pembangunan infrastruktur seperti sopir angkot kejar setoran. Menurutnya, percepatan pembangunan infrastruktur tanpa mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan.


"Percepatan pembangunan proyek infrastruktur tampaknya dikerjakan seperti sopir angkot mengejar setoran. Yang penting pekerjaan selesai, tanpa mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpangnya," ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, YLKI mendesak pemerintah membentuk tim investigasi independen yang tugas utamanya engineeting forensic untuk menyimpulkan apakah yang terjadi merupakan kegagalan dalam perencanaan konstruksi, kegagalan dalam pelaksanaan konstruksi, atau kegagalan dalam pengawasan konstruksi.

"Tim investigasi dimaksud sangat urgen khusus untuk mengaudit ulang terhadap proyek infrastruktur yang sedang berjalan. Jangan sampai proyek infrastruktur tersebut mengalami kegagalan konstruksi berulang saat digunakan konsumen. Kita bisa bayangkan, korban massal akan terjadi jika kecelakaan konstruksi tersebut terjadi saat digunakan konsumen," tukas dia.

(ang/ang)

Hide Ads