Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) usai rapat membahas Kertajati bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
"Operasinya soft launching 1 Mei, kemudian grand launching Juni, dan berangkat haji itu kloter pertama 15 Juli," kata Aher usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi dibahas penyelesaian runway yang kurang 500 meter InsyaAllah akan segera dibangun oleh AP II (Angkasa Pura II). Kemudian inbreng tanah dari Jawa Barat akan segera diselesaikan, kemudian pendanaan dari RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas) segera proses penyelesaian," kata Aher.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham dari tersebut terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan inbreng lahan sebesar 60%, AP II sebesar 20%, dan RDPT 18%. Lalu 2% sisanya dimiliki oleh koperasi PNS Jabar dan Jasa Sarana.
"Untuk pembiayaan itu ada sisi darat, ada sisi udara ada beli lahan. Beli lahannya Pemprov Jabar sudah Rp 1,2 triliun 1.000 hektar lebih. Kemudian sisi daratnya Rp 2,6 triliun, untuk sisi udara Rp 875 miliar ditambah yang 500 meter itu Rp 350 miliar tahun ini," jelasnya.
Dia mengatakan pekan depan tender untuk tambahan runway mulai dilakukan. Aher juga memperkirakan bahwa pengbangunan tambahan runway sepanjang 500 meter itu bisa selesai dalam waktu empat bulan, sehingga Juli mendatang sudah bisa digunakan untuk penerbangan haji dengan pesawat besar.
"Itu empat bulan selesai, cepet. Juni. Soft launching kan bisa pesawat kecil, Juni sudah selesai dong itu yang 500 meter jadi langsung Boeing 777 bisa landing dan terbang. Boeing dan Airbus ya," tuturnya. (dna/dna)