Tahun Ini AP I Bakal Sulap 2 Bandara Rugi Jadi Untung

Tahun Ini AP I Bakal Sulap 2 Bandara Rugi Jadi Untung

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 21 Feb 2018 16:20 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) berencana memperbaiki kinerja keuangan bandara-bandara di Indonesia yang rugi agar bisa untung dan beroperasi optimal.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, di tahun 2016 ada sekitar 5 bandara yang rugi dan kemudian langsung ditangani. Kemudian di tahun 2017 ada tiga bandara yang masuk kategori rugi. Dari angka tersebut AP I tahun 2018 akan kembali mengurangi bandara yang rugi.

"Jadi di tahun lalu ada 3 bandara yang masih rugi. Jadi di tahun 2016 itu ada 5 bandara yang rugi, dan 2017 ada 3 bandara yang rugi buakan tutup. Tapi target kita di 2018 akan berkurang 2 lagi lah, dan satu lagi masih belum (rugi)," kata dia Airports-Airlines Gathering 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (21/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya sebagai informasi di tahun 2015 Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat itu, mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, untuk mengambil alih pengelolaan beberapa bandara yang dikelola oleh BUMN.

Jonan meminta izin mengelola bandara-bandara komersial yang saat ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II karena berstatus rugi. Akibat perhitungan komersial yang tidak ekonomis, pengembangan bandara berjalan lambat, sedangkan permintaan terhadap angkutan udara semakin meningkat.

Salah satu bandara yang masih merugi adalah, Bandara El Tari di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I ini masih merugi sehingga menghambat proses pengembangan bandara.

Dalam hal ini Faik yang menggelar Airports-Airlines Gathering memiliki tujuan untuk bisa berkomuniksi secara langsung dengan maskapai. Selain membahas mengenai kapasitas, penambahan rute untuk beberapa tujuan juga dibahas dalam acara ini.

Beberapa program sudah dilakukan dengan adanya rencana perombakan 9 bandara dari 13 bandara yang dikelola AP I dengan total anggaran Rp 18,8 triliun di tahun 2018. Diharapkan peningkatan kunjungan selama lima tahun akan meningkat menjadi 130 juta kunjungan. Faik mengatakan bandara yang rugi akan difasilitasi lagi dan ditingkatkan lagi performanya.

"Yang masih rugi itu bandara Kupang, Ambon, Biak. Nggak akan tutup (rugi) malah akan ada peningkatan. Kita punya road map kan tahun ini kita 89 juta penumpang setahun diharapkan dalam 5 tahun ke depan kita sekitar 130 juta penumpang. Dengan cara peningkatan kapasitas karena kami meyakini bahwa angka pertumbuhan trafic yang 6% ini karena kekurangan kapasitas jadi kalau kapasitasnya kita naikkan akan meningkatkan trafic," ujarnya (dna/dna)

Hide Ads