Perjalanan Panjang Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua

Perjalanan Panjang Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2018 08:53 WIB
1.

Perjalanan Panjang Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua

Perjalanan Panjang Jembatan Kebanggaan Jokowi di Papua
Foto: Wilpret Siagian
Jakarta - Diberhentikannya sementara proses pekerjaan konstruksi layang dan berat proyek-proyek infrastruktur oleh pemerintah tak menghalangi proses pembangunan jembatan layang Holtekamp yang berlokasi di Jayapura, Papua.

Setelah melalui proses evaluasi dan uji kelaikan dari Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan, pembangunan jembatan terpanjang di Papua ini akhirnya bisa terus berjalan dan semakin menuju tahap penyelesaian yang ditarget kelar Juni tahun ini.

Jembatan Holtekamp sendiri dibangun sejak tanggal 9 Mei 2015 lalu. Peletakan batu pertama jembatan dengah panjang 733 meter tersebut dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pembangunan jembatan terbagi menjadi dua lokasi. Pembangunan secara fisik jembatan berlokasi di Papua, namun rangka jembatannya sendiri dilakukan di Surabaya oleh PT PAL.

Pengerjaan struktur baja jembatan Holtekamp sengaja dilakukan di galangan milik PT PAL karena infrastruktur yang memadai untuk membuatnya hanya tersedia di tempat tersebut. Maklum saja, satu bentang tengah jembatan yang terbuat dari baja ini memiliki berat total hingga 2.000 ton, puncak bagian melengkungnya memiliki tinggi mencapai 20 meter dan butuh crane yang bukan sekadar tinggi, tapi juga harus cukup kuat untuk mengangkat struktur baja tersebut.

Pengiriman rangka dan pengangkatan rangka jembatan tersebut pun berhasil mendapatkan dua rekor musim rekor Indonesia (MURI). Rekor pengiriman rangka baja pelengkung bagian tengah secara utuh dengan jarak terjauh tersebut bahkan disebut merupakan yang pertama di dunia, menempuh jarak hingga 3.200 km dari Surabaya hingga ke Jayapura.

Bagaimana perjalanan jembatan Holtekamp akhirnya bisa mulai terpasang rangkanya tersebut? Simak cerita lengkapnya!


Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, pemasangan rangka jembatan sepanjang 732 meter itu dilanjutkan karena sudah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Hasil evaluasi tersebut kata dia menyatakan pemasangan rangka baja jembatan layak untuk masih terus dilanjutkan.

"Tadi malam dan tadi pagi semua desain, metode kerja dan kesiapan lapangan dievaluasi dan uji sesuai arahan Bapak Menteri PUPR. Jembatan Holtekamp lulus dan mendapat ijin dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan serta dari Komisi Keselamatan Konstruksi sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan," kata Arie kepada detikFinance saat dihubungi, Rabu (21/2/2018).

Arie bilang, jembatan ini pun menjadi proyek infrastruktur dengan pekerjaan layang pertama yang boleh kembali dilanjutkan setelah adanya instruksi penghentian sementara.

"Jembatan ini adalah yang pertama lulus setelah penghentian," katanya.

Pekerjaan Jembatan Holtekamp di Papua yang sebelumnya sempat disetop menyusul instruksi penghentian sementara pekerjaan proyek struktur layang kembali dilanjutkan setelah dievaluasi dan diuji oleh Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.

Namun ternyata proses evaluasi agar pemasangan rangka baja jembatan layak untuk terus dilanjutkan sempat diwarnai oleh ketegangan dan debat.

"Pengalaman ini sungguh memberikan rasa haru dan gembira. Sebuah perjalanan panjang sejak metode khusus ini kita introduksi, banyak challenge yang kita terima. Namun berkat keseriusan dan profesional teman-teman satu demi satu lapisan tantangan tersebut dapat dilampaui," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Nugroho Agung Sanyoto.

"Ketika sidang KKJTJ (komisi keamanan jembatan dan terowongan jalan) yang dipimpin oleh pak Dirjen Bina Marga mengalir dengan sangat tegang, kritis, akademis penuh dengan perdebatan dan diskusi teknikal, serta safety yang sangat tinggi standarnya, untuk kemudian semua pejabat membubuhkan tanda tangan pada BA persetujuan lifting (pengangkatan)," sambungnya.

Setelah pemasangan center span-1 rangka baja jembatan Holtekamp rampung, berikutnya akan dilanjutkan untuk pemasangan center span-2 yang kemungkinan selesai dalam seminggu ke depan.


Dua penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) diberikan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas pelaksana pembangunan Jembatan Holtekamp Teluk Youtefa, di kota Jayapura, Papua.

Penyerahan penghargaan Rekor MURI itu bersamaan dengan lifting Center Span-1 Jembatan Holtekamp yang dilaksanakan perusahaan Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Hutama Karya (HK) dan PT Nindya Karya (NK) di Jayapura, Rabu (21/2/2018).

Penghargaan pertama Rekor MURI itu diberikan atas pengiriman jembatan rangka baja pelengkung bagian tengah secara utuh dengan jarak terjauh. Kedua, atas pengangkatan dan pemasangan rangka baja jembatan rangka baja dalam bentuk utuh terpanjang.

Rekor dunia juga diserahkan oleh MURI kepada Ditjen Bina Marga dan konsortium kontraktor PT PP, Hutama Karya dan Nindya Karya atas pengangkutan fullspan sejauh 3.200 km via laut, dan pengangkatan atau erection struktur jembatan sekaligus seberat 2.000 ton dalam waktu kurang dari 6 jam.

"Jadi ini menjadi inovasi baru dalam pengiriman kerangka baja jembatan yang muncul dari pembangunan jembatan Holtekamp yang dilaksanakan oleh perusahaan Konsorsium PT PP, PT HK, PT NK ini. Maka Kementerian PUPR mengusulkan agar inovasi ini dicatat sebagai sebuah rekor MURI untuk beberapa capaian inovasi yang belum pernah dilakukan oleh pihak lain untuk pekerjaan sejenis ini," kata Manager MURI, Andre Koandono.

Dia bilang, pengiriman rangka jembatan baja secara utuh ini baru pertama kali terjadi di dunia. Biasanya rangka jembatan itu dikirim dan dipasang secara parsial, tetapi untuk jembatan Holtekamp ini bersifat utuh dari pabrik PT PAL di Surabaya.

"Pembuatan dan pengangkatan rangka baja jembatan ini baru pertama terjadi di Indonesia bahkan di dunia sekalipun, dan ini pengiriman pertama terjauh dan terberat. Sehingga kita wajar memberikan penghargaan," kata Andre.

Sebelumnya pembuatan pelengkung bentang tengah jembatan Holtekam sudah dilakukan sejak Juli 2017. Pengiriman box baja pelengkung dilakukan pada Desember 2017 lalu.


Jembatan Holtekamp merupakan jembatan lengkung box dengan bentang terpanjang dan terlebar di Indonesia. Panjang bentang utama 400 meter ditambah jembatan pendekat 332 meter yang terdiri 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp, sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter, sedangkan lebar jembatan 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah dilengkapi median jalan.

Pembangunan Jembatan Holtekamp ditarget selesai lebih cepat pada bulan Juli 2018 mendatang atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2019.

Keberadaan jembatan senilai Rp 1,7 triliun tersebut diharapkan mampu mengatasi kepadatan kawasan perkotaan, pemukiman dan kegiatan perekonomian di dalam Kota Jayapura. Karena, jembatan ini akan memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer antara Hamadi dan Holtekamp. Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam, nanti bisa menjadi 60 menit.

Ingin lihat foto-foto lain dari jembatan ini? Cek di berita ini:

Hide Ads