Hal itu langsung dibantah oleh Direktur Utama Totalindo Eka Persada, Donald Sihombing. Dia menegaskan bahwa pembangunan rusun Klapa Village berbentuk Kerjasama Operasi (KSO) dengan BUMD Pembangunan Sarana Jaya.
"Jadi proyek di Pondok Kelapa itu saya B to B dengan Pembangunan Sarana Jaya. Saya KSO, ini tidak ada uang APBD," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (22/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, pada saat pembentukan KSO sebenarnya juga dilakukan dengan skema penawaran KSO. Syaratnya adalah membayarkan pinjaman sebesar Rp 34 miliar kepada Bank DKI untuk menebus sertifikat.
"Jadi sebelumnya lahan itu KSO Pembangunan Sarana Jaya dengan perusahaan X, saya lupa, dengan pinjaman di Bank DKI Rp 34 miliar. Akhirnya tahun lalu ditender-kan, persyaratannya harus mau menutup utang itu. Ada yang nawar, tapi enggak ada yang mau, enggak berani. Totalindo masuk, saya tutupi semua utang itu," terangnya.
Donald menambahkan, nantinya di lahan tersebut juga akan dibangun 3 rusun komersial. Nantinya keuntungan dari 3 rusun itu untuk subsidi tower DP Rp 0.
"Jadi untung kita enggak besar. Ini kita bantu orang kecil, kenapa dipolitisir?" pungkasnya.