Demikian dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Kementerian ESDM, Senin (25/2/2018).
Rencananya, pada PLTB Tolo-I ini akan dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit mencapai 72 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Truk pengangkut baling-baling ini melalui beberapa medan yang cukup sulit, apalagi jarak ke lokasi mencapai 99 kilometer dari Kota Makassar. Tak jarang di beberapa titik diperlukan penataan ulang kabel dan pepohonan untuk melancarkan pengiriman baling-baling.
Dimensi dari tiap baling-baling tersebut terbilang sangat besar, tidak hanya panjang yang mencapai 63 meter, lebarnya pun hingga 5 meter dengan berat hingga 80 ton. Pengangkutan satu buah baling-baling kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 10 jam.
Tak kurang dari 60 baling-baling akan dikirim ke lokasi proyek hingga akhir April 2018. Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.
Dari total 20 Wind Turbin Generator (WTG) yang ditargetkan terpasang, 11 diantaranya telah selesai proses pengecoran pondasi tower dengan volume 750 m3 beton, diameter 26,6 meter dan kedalaman 4 meter. Sementara, sisa turbin dalam tahap pembesian.
Nantinya, pembangkit berbasis angin tersebut akan terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto. Sedangkan control dan service building masih dalam proses pengerjaan.
PLTB Tolo-I dihasilkan dari kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial. Penandatangan jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA) diteken oleh PT PLN (Persero) bersama PT Energi Bayu Jeneponto sejak tanggal 14 November 2016 dengan harga jual listrik US$ 10,89 cent/kWh.
Berdasarkan PPA tersebut, proyek akan selesai dan Commercial Operation Date (COD) pada 14 November 2019. Hadirnya PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia, di samping semakin meningkatkan kehandalan kelistrikan di Sulawesi Selatan, yang saat ini rasio elektrifikasinya telah mencapai 99,12%. (ara/eds)