Hal itu juga yang menjadikan alasan dirinya mengajak Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde meninjau langsung layanan KIS di RSP Pertamina.
"Pertama negara kita memiliki sistem jaminan sosial untuk kesehatan yang namanya BPJS dan KIS. Saya tadi sampaikan untuk KIS sudah 92,4 juta. Kemudian total BPJS 193,1 juta. Dan sudah kita berikan kepada masyarakat. Tadi waktu pertemuan di Istana ibu madam minta kita melihat sistem jaminan kesehatan seperti apa. Pelayanannya seperti apa. Tadi kita tunjukkan sudah," kata Jokowi di RSP Pertamina, Jakarta, Senin (26/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah yang besar sekali. Tidak mudah untuk mengelola. Tidak mudah mengelola ini. Jadi banyak negara melihat ini betul-betul jaminan kesehatan yang gede banget dan fasilitasnya, sesuai komentar yang disampaikan madam, ini juga fasilitas kesehatan yang bagus. Sistemnya bagus. Fasilitas kamarnya juga baik," jelas dia.
Meski demikian Mantan Wali Kota Solo ini mengaku masih ada hambatan pemberian layanan kesehatan untuk masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu hal tersebut dikit demi sedikit bisa diatasi pemerintah.
"Ya biasalah. Keluhan-keluhan itu yang saya lihat kemarin saya mendadak ke RS Hasan Sadikin tapi ternyata juga, dapat dilihat nggak banyak lah keluhan-keluhan seperti itu," ungkap dia.
Mengenai kerja sama apa yang bisa dilakukan dengan IMF, Jokowi mengaku belum memiliki kesepakatan apapun, begitu pun dengan bantuan yang akan diberikan IMF.
"Belum. Ini kita baru nunjuk-nunjukin dulu, Belum sampai ke sana. Karena dia (IMF) tertarik ingin melihat ya kita tunjukkan kan," tutup Jokowi.
(zlf/zlf)