Kumpulkan Pengusaha Sektor ESDM, Arcandra Bahas Investasi

Kumpulkan Pengusaha Sektor ESDM, Arcandra Bahas Investasi

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 27 Feb 2018 12:02 WIB
Foto: Dok PLN
Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan di sektor minyak dan gas bumi (migas), ketenagalistrikan, dan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).

Pertemuan tersebut berlangsung sejak 08.30 WIB hingga sekitar 10.20 WIB di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2018). Hal yang dibahas terkait target investasi di sektor ESDM pada tahun ini.

"Agendanya satu, kita kan komit investasi tahun ini di sektor ESDM US$ 50,7 miliar atau US$ 51 miliar. Dari US$ 51 miliar tersebut ini kan siapa saja yang berkontribusi di situ," kata Arcandra ditemui usai menggelar pertemuan tertutup tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pertemuan hari ini secara khusus membahas soal investasi di tiga sub sektor ESDM. Para pemangku kepentingan dari ketiga sektor tersebut duduk bersama.

"Ada sektor oil and gas (migas), ada sektor IPP (Independent Power Producer/IPP), ada minerba (mineral dan batubara) dan EBTKE. Hari ini kita panggil tiga sektor, EBTKE, kelistrikan sama oil and gas," ujarnya.

Dalam pertemuan ini, Arcandra ingin memastikan seberapa besar komitmen perusahaan-perusahaan di sektor ESDM untuk berinvestasi. Pertemuan ini pun rencananya digelar rutin.

"Kan baru bulan kedua ya (Februari). Bulan-bulan selanjutnya akan kita panggil lagi dia komit berapa," lanjutnya.

"Tadi misalnya Exxon komit berapa, Pertamina komit berapa. Masing-masing ditanyakan, satu persatu ditanyakan komit mereka. Dari komitmen itu saya lihat progressnya seperti apa. 2-3 bulan lagi saya panggil sesuai nggak komitmen dengan apa yang realisasinya. Dilihatnya melalui forum itu," ujarnya.


Dari hasil pertemuan tadi terlihat kalau perusahaan-perusahaan tersebut memiliki keinginan yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia. Arcandra menambahkan bahwa porsi investasi terbesar ada di sektor ketenagalistrikan.

"Paling besar itu sektor kelistrikan, US$ 24,88 miliar," tambahnya.

Pertemuan ini turut dihadiri Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas kementerian ESDM Ego Syahrial dan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana.

Selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), direksi PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga hadir dalam pertemuan yang berlangsung sejak 08.30 WIB ini.

Hadir juga dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas. Kemudian ada juga dari para perusahaan produsen listrik swasta atau biasa disebut Independent Power Producer (IPP) baik di sektor EBT maupun non EBT. (ara/ara)

Hide Ads